SuaraKalbar.id - Kabar duka datang dari Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Wali Kota Nadjmi Adhani meninggal dunia akibat Covid-19, Senin (10/8/2020).
Wali Kota Banjarbaru Nadji Adhani meninggal di RSUD Ulin Banjarmasin setelah sebelumnya dirawat di RSD Idaman Banjarmasin.
Nadjmi menghembuskan nafas terakhir pada Senin dini hari setelah berjuang melawan Covid-19.
Plt Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, MS Jehan mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya maksimal dalam memberikan perawatan kepada Wali Kota Banjarbaru.
"Kami juga berikan ventilator kepada beliau," kata Jehan usai mengikuti salat jenazah di Gedung Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Ulin Banjarmasin, Senin (10/8/2020).
Di lain pihak, Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD Ulin Banjarmasin, dr. Among Wibowo mengatakan, Nadjmi telah mendapatkan perawatan standar Covid-19.
Salah satunya, menjalani perawatan di ruang ICU Covid-19 di rumah sakit terbesar di Kalsel ini.
"Beliau sudah mendapatkan terapi plasma konvalesen, kemudian terapi-terapi lainnya untuk menaikkan hemoglobin," ungkap Among.
Ditambahkannya, sehari sebelum wafat, kondisi Wali Kota Banjarbaru mengalami penurunan atau desaturasi. Bahkan, saturasi Nadjmi sempat menyentuh angka 40 persen.
Baca Juga: Diduga Tegang Saat Tes Swab, Wanita Ini Remas Kemaluan Petugas Kesehatan
"Normalnya saturasi itu 95 hingga 100 persen. Sedangkan ini saturasi turun jauh sampai 40 persen. Sehingga diberikan tindakan-tindakan khusus," imbuh Among.
Setelah diketahui mengalami desaturasi, tim dokter melakukan penatalaksanaan pada Minggu (9/8/2020) pagi pukul 09.00 WITA dengan memberikan ventilator kepada Nadjmi.
"Kondisi beliau sempat mengalami penurunan, hingga pukul 21:00 WITA, dilakukan pemantauan terus. Pukul 00:00 WITA (Senin, 10/8/2020) kondisinya kurang membaik dan beliau meninggal dini hari tadi sekitar pukul 02:30 WITA," bebernya.
Selama dirawat, lanjut Among, kondisi Nadjmi sempat membaik. Namun, seiring bejalannya waktu, kondisi Wali Kota Banjarbaru baru itu kembali memburuk.
"Hingga saat kemarin pagi itu, kondisinya perlu penanganan dengan ventilator," ujarnya.
Among mengatakan, Nadjmi juga memiliki penyakit komorbid, atau penyakit penyerta. Salah satunya, obesitas.
"Serta faktor-faktor lainnya," pungkas Among dilansir dari Kanal Kalimantan—jaringan Suara.com.
Berita Terkait
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
6 Fakta 'Panas' di Balik Penunjukan Anak Gubernur Kalsel Jadi Komisaris Bank
-
Jejak Karmila Muhidin Diwarnai Isu Nepotisme: Gagal di Pileg, Mulus Jadi Komisaris Bank Kalsel
-
Penunjukan Anak Gubernur Kalsel Picu Isu Nepotisme, Apa Tugas Komisaris Non-Independen?
-
Nepotisme Terang-terangan? Anak Gubernur Kalsel Jabat Komisaris Bank Daerah
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Sungai Brantas Mau Bebas Sampah Popok? Inovasi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Harapan Baru
-
Libur Panjang Maulid Nabi 2025? BRImo Solusi Liburanmu
-
BRI Beri Apresiasi, Direksi Kunjungi Nasabah di Berbagai Daerah pada Hari Pelanggan Nasional
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu
-
BRImo Tawarkan Voucher Spesial dari Ratusan Merchant Pilihan