SuaraKalbar.id - Suara.com - Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir meradang ada warganya yang foto bareng pasien positif corona. alasan warganya karena tak pecaya COVID-19. Nasir menegaskan bahwa COVID-19 bukanlah rekayasa.
Kata dia penularannya bukan hanya di Indonesia, bahkan pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia.
"Pemerintah sangat serius untuk menanggulangi wabah COVID-19 dari mana lagi dibilang virus itu tidak ada, segala anggaran pemerintah juga terfokus untuk penanganan COVID-19, tenaga dan pikiran terkuras mengurus virus itu, bahkan tidak sedikit orang sudah meninggal gara-gara COVID-19. Jadi jangan dianggap sepele," katanya.
Dia mengatakan virus tersebut memang tidak terlihat secara nyata, sedangkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap virus itu memang menjadi tantangan pemerintah untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada warga.
"Nanti tim gugus tugas kecamatan yang melakukan tindakan terhadap yang bersangkutan," kata Nasir.
Seorang warga Kecamatan Badau, daerah perbatasan Indonesia - Malaysia, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat nekat foto bareng pasien positif corona di sana. Di adalag Rinto.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Hoaks, Facebook Batasi Terusan Pesan
Rinto nekad foto bareng pasien positif corona karena kasihan. Bahkan menurut, Rinto, si warga sempat dihukum alat. Dan disuruh bayar sampai Rp 4 juta.
"Saya kasihan dengan warga Badau yang dinyatakan positif COVID - 19 dan dikucilkan warga, bahkan sempat mau dihukum adat sebesar Rp4 juta karena dianggap mengotori nama Badau, saya tidak mau itu terjadi dan saya buktikan yang dianggap positif COVID - 19 baik - baik saja, makanya saya datangi rumah mereka foto bersama dan ngobrol sama mereka," kata Rinto, menghubungi, Kamis (6/9/2020) lalu.
Rinto tidak percaya terhadap wabah COVID - 19. Karena memang sejumlah warga yang sudah dinyatakan positif masih dalam keadaan sehat - sehat saja.
Jika pun ada penyakit, kata Rinto merupakan penyakit yang di derita ada sebelum wabah COVID - 19, tentu itu membuat tanda tanya kami selaku masyarakat virus corona.
"Saya berharap petugas kesehatan juga bisa jeli melihat riwayat penyakit warga, apakah itu karena COVID - 19 atau memang karena penyakit itu memang sudah ada," kata Rinto.
Dikatakan Rinto, akibat dari dinyatakannya ada warga Badau yang positif COVID - 19 sangat berdampak terhadap kehidupan sosial masyarakat dari berbagai bidang.
"Kami minta tolong penjelasan petugas kesehatan dan bersihkan nama Badau, sebagai masyarakat awam terkait medis kami memang tidak tahu, tetapi memang fakta di tengah masyarakat rasa - rasanya COVID - 19 itu tidak masuk akal," kata Rinto.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Nazaruddin mengatakan pasien meninggal dunia akibat COVID - 19 di Indonesia ini di dominasi oleh mereka yang memiliki penyakit penyerta.
Analisis sudah keluar, ternyata yang meninggal mereka yang memiliki penyakit penyerta. Orang-orang dengan penyakit ginjal risikonya saat ini sangat tinggi sekali terinfeksi dan fatalitas tinggi.
Selain itu, penyakit yang berhubungan dengan imunitas, seperti HIV dan lupus, juga memiliki risiko yang tinggi terkena COVID - 19, termasuk penyakit jantung dan Diabetes Melitus yang merupakan penyakit penyerta berbahaya bagi COVID - 19.
Menurut Nazaruddin, meski pun penyakit - penyakit tersebut kerap diidap oleh orang lanjut usia (lansia), tetapi tidak menutup kemungkinan mereka yang masih muda juga berpotensi terkena sehingga mudah terpapar COVID - 19.
"Lindungi diri anda dan orang lain di sekitar anda dengan mengetahui fakta - fakta terkait virus ini dan mengambil langkah pencegahan yang sesuai, boleh - boleh saja kalau mau berfoto bersama dengan pasien COVID - 19, asalkan menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak, intinya protokol kesehatan harus selalu diterapkan," ucap Nazaruddin.
Ia pun tetap mengimbau masyarakat jangan meremehkan penyakit tersebut, karena siapa pun bisa saja tertular COVID - 19, selain itu bagi pasien COVID - 19 jangan sampai di kucilkan, tetapi diberikan suport tanpa menyudutkan warga yang terkonfirmasi positif COVID - 19.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat segera melakukan tes usap terhadap Rinto.
"Yang bersangkutan (Rinto, red.) akan diambil sampel 'swab' (tes usap), untuk memastikan apakah setelah kontak langsung dengan pasien COVID-19, yang bersangkutan tidak terjangkit COVID-19," kata Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kapuas Hulu, Moh Zaini, kepada ANTARA, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu kemarin.
Ia mengatakan terkait dengan rencana tes usap tersebut, tim gugus tugas kabupaten sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar petugas kesehatan di Kecamatan Badau.
Langkah tim mengacu kepada Inpres Nomor 6 Tahun 2020 yang sudah ditindaklanjuti dalam Perbup Nomor 57 Tahun 2020 terkait dengan penerapan disiplin protokol kesehatan.
Dia mengatakan COVID-19 sebagai pandemi global dengan tidak sedikit petugas medis dan masyarakat meninggal akibat virus corona jenis baru itu.
"Nasional dan internasional sudah menyatakan fakta adanya virus COVID - 19, dokter saja meninggal karena COVID-19," kata Zaini. (Antara)
Baca Juga: Nasib Rinto Habis Foto Bareng Pasien Positif Corona di Kapuas Hulu
Berita Terkait
-
Resmi! Fransiskus Diaan Kantongi Nomor Urut 1 di Pilkada Kapuas Hulu 2024
-
Kerupuk Basah, Kuliner Unik Asal Kalimantan Barat
-
Mau Daftar Jadi Bacaleg Pemilu 2024, Ketua KPU Ini Pilih Mengundurkan Diri dari Jabatannya
-
Jalan Lubang Rawan Kecelakaan, Satlantas Polres Kapuas Hulu Kalimantan Barat Lakukan Aksi Sosial Penambalan
-
Enam Pekerja Migran Ilegal Indonesia Terciduk TNI AD Saat Hendak Berangkat ke Malaysia
Tag
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Perbandingan Giovanni Van Bronckhorst vs Shin Tae-yong, Adu Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
Terkini
-
2 Pendulang Emas Tewas Tertimbun Tanah di Perkebunan Sawit Kapuas Hulu
-
Gagal Beraksi! 2 Pengedar Diciduk di Kubu Raya
-
Tragis! Pejalan Kaki Tewas Tertabrak Motor di Adisucipto Kubu Raya
-
Gara-Gara Lupa Kunci Stang, Mio GT Raib Digondol Maling di Kubu Raya
-
8 Pesona Tarian Khas Kalimantan Barat: Sebuah Perjalanan Menuju Jiwa Borneo