Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 21 September 2020 | 13:35 WIB
Barang bukti pemerkosaan. [beritajatim]

Keesokan harinya, korban lalu melakukan visum et repertum di Rumah Sakit Bhayangkara.

Hasil visum terungkap pelaku pencabulan lebih dari tiga orang. Anak itu juga baru bercerita kalau ada seorang lagi yang melecehkan dia yakni berinisial Y.

"Katanya, dia dipaksa berhubungan di rumah neneknya, satu kali di rumah R dan selebihnya di tempatnya ia bermain. Kejadian paling lama itu bulan lalu, tapi menurut dokter ada sisa sperma beberapa hari yang lalu," tambahnya.

Ayah korban meminta kepada polisi agar kasus ini segera diusut. Sebab, korban sering mengalami gangguan psikologis, kadang merenung dan menyendiri.

Baca Juga: Ayah Paksa Anak Tiri Layani Nafsunya, Jika Tak Mau Ibu Diancam Bunuh

"Dia juga kadang mengeluh sakit ketika buang air kecil. Kami juga berharap agar anak saya diberi pendampingan secara psikologis," tutup dia.

Terpisah, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Kendari AKP Gede Pranata Wiguna membenarkan mengenai laporan tersebut.
Kasus ini tengah diusut oleh unit perlindungan perempuan dan anak (PPA).

“Saat ini penyidik PPA masih menunggu pihak korban untuk dimintai keterangan,” jelas AKP Gede Pranata Wiguna saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Senin (21/9/2020).

Load More