SuaraKalbar.id - Peneliti mengungkapkan bahwa salah satu kunci umur panjang asalah sikap optimis. Mengapa bisa demikian?
Optimisme bukan berarti mengabaikan penyebab stres, tapi ketika hal-hal negatif terjadi, orang optimis cenderung tidak menyalahkan diri sendiri dan lebih melihat hambatan itu sebagai kejadian sementara.
Orang-orang ini juga percaya bahwa mereka punya kendali atas nasibnya dan bisa menciptakan peluang untuk hal-hal baik yang terjadi di masa depan.
Melansir CNN, sebuah studi yang terbit pada 2 November 2020 lalu menemukan pria dan wanita dengan tingkat optimisme tinggi, rata-rata memiliki rentang hidup 11% hingga 15% lebih lama.
Baca Juga: Untuk Hidup Lebih Lama di Mars, Ilmuwan Berencana Mengubah DNA Manusia
Orang optimis dengan skor tertinggi juga memiliki peluang besar untuk hidup hingga usia 85 tahun atau lebih.
Peneliti menemukan wanita dengan tingkat optimisme tertinggi berpeluang 1,5 lebih besar untuk hidup hingga 85 tahun atau lebih. Sedangkan pria memiliki peluang 1,7 lebih besar.
Terkait hasil studi, peneliti telah mempertimbangkan beberapa faktor, seperti status sosial ekonomi, kondisi kesehatan, depresi, merokok, keterlibatan sosial, serta pola makan yang buruk dan konsumsi alkohol.
"Ini adalah studi pertama yang melihat dampak optimisme pada umur panjang, yang didefinisikan sebagai hidup hingga usia 85 atau lebih," ungkap penulis utama Lewina Lee, asisten profesor psikiatri di Fakultas Kedokteran Universitas Boston.
Penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan langsung antara optimisme dan pola makan yang lebih sehat dan perilaku olahraga, serta kesehatan jantung yang lebih baik, sistem kekebalan yang lebih kuat , fungsi paru-paru yang lebih baik , dan risiko kematian yang lebih rendah.
Baca Juga: Wanita 50 Tahun yang Makan Kenari Bisa Hidup Lebih Lama, Ini Kata Peneliti
Lalu, bagaimana sikap optimis membantu kita menjalani hidup lebih lama?
"Individu yang optimis cenderung punya tujuan dan kepercayaan diri untuk mencapainya. Tujuan tersebut dapat mencakup kebiasaan sehat yang berkontribusi pada umur yang lebih panjang," sambung Lee.
"Optimisme merupakan salah satu dimensi psikologis penting yang muncul karena menunjukkan beberapa asosiasi yang sangat menarik dengan kesehatan," kata ahli saraf dan profesor psikiatri di Universitas Wisconsin-Madison dan pendiri dan direktur Center for Healthy Minds, Richard Davidson.
Dia juga menyatakan, karakteristik positif lain untuk mendapatkan umur panjang adalah perhatian, kasih sayang, kebaikan, dan memiliki tujuan hidup yang kuat.
Berita Terkait
-
Hetifah Sjaifudian Optimis Timnas Indonesia Bangkit Lawan Bahrain
-
Intermittent Fasting vs. Keto, Mana yang Lebih Efektif untuk Panjang Umur?
-
Wanita Berusia 106 Tahun Ungkap Rahasia Umur Panjangnya: Cokelat dan Pesta!
-
Ulasan Buku Menulis untuk Umur Panjang, Menambah Penghasilan Lewat Tulisan
-
Ernando Ari Optimis Indonesia Raih 3 Poin, Minta Rekannya Waspadai Hal Ini
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Bye-bye Ribet, BRImo Kini Bilingual, Atur Bahasa Makin Mudah
-
Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional Berkat Dukungan BRI
-
5 Makna Simbol-Simbol Paskah yang Jarang Diketahui
-
10 Film Paskah Terbaik untuk Menginspirasi Iman dan Harapan
-
DANA Kaget Spesial Hari Ini: Klaim Saldo Gratis Langsung Masuk Dompetmu!