SuaraKalbar.id - Foto Susi Pudjiastuti ngopi sambil ngudud atau merokok memenuhi linimasa Twitter.
Foto tersebut berseliweran menyusul hebohnya kabar Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap KPK.
Diketahui, Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap KPK, Rabu (25/11/2020) dini hari karena diduga melakukan tindak korupsi ekspor benih lobster (benur).
Edhy ditangkap KPK bersama keluarganya dan beberapa orang dari Kementerian KKP di Bandara Soekarno Hatta sepulang dari kunjungan ke Kota Honolulu, Amerika Serikat.
Baca Juga: Arief Poyuono: Prabowo Harus Mundur dari Kabinet Jokowi dan Gerindra
Sejumlah warganet bereaksi atas penangkapan itu. Tak sedikit yang meluapkan kekecewaannya hingga menyerukan agar Susi Pudjiastuti diangkat lagi menjadi Menteri KKP.
Terlebih diketahui, selama ini Susi dikenal menolak tegas kebijakan ekspor lobster yang digemakan Edhy Prabowo. Dalam berbagai kesempatan, Susi menganggap ekspor benih lobster merugikan nelayan.
Warganet ramai menyebut nama Susi Pudjiastuti dalam cuitannya. Tak sedikit yang membagikan foto Susi tengah bersantai di atas kano, sambil memegang secangkir kopi dan sebatang rokok.
Di mata warganet, foto itu dianggap mewakili respons Susi terkait kehebohan yang terjadi.
"Gambaran Bu Susi membaca berita pagi ini," kata @nand***.
Baca Juga: Curiga Penangkapan Edhy Prabowo Politis, DPR: Jangan Hakimi Dia Bersalah!
"Bu Susi pagi ini saat mendengar berita. Tenggelamkan para koruptor itu, Bu @susipudjiastuti," tulis @azwi***.
"Bu Susi memenangkan permainan ini," celetuk @Dan***.
Susi Kritik Kebijakan Edhy
Edhy Prabowo mengaktifkan ekspor benih lobster lewat kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 12/2020.
Namun, pernyataan Edhy tersebut mendapat kritik tajam dari Susi Pudjiastuti. Mantan Menteri KKP Periode 2014-2019 tersebut menegaskan bahwa kebijakan itu tidak solutif. Ia secara tegas tak rela jika benih lobster diekspor.
Lewat video ringkas yang diunggah akhir tahun lalu, Susi sambil menyantap lobster ia mengingatkan bahwa ekspor benih lobster itu justru akan merugikan nelayan.
"1 ekor lobster ini beratnya 400-500 gram lobster yang begini harganya 1 kg Rp600-Rp800 ribu berarti satu ekor lobster ini Rp400 ribu bibitnya dijual hanya Rp30 ribu saja berapa rugi kita? Apalagai kalau lobsternya mutiara jenisnya dimana 1 kg harganya mencapai Rp4-5 juta. Satu ekor 400 gram itu sudah berapa harganya Rp1 juta, kita jual ke Vietnam hanya dengan Rp100 ribu-Rp130 ribu nelayan tidak boleh bodoh dan kita akan dirugikan kalau itu dibiarkan," katanya sambil menyantap lobster.
Dalam unggahan video tersebut, Susi menuliskan kalimat pengingat.
"Lobster yang bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah hanya karena ketamakan kita untuk menjual bibitnya dengan harga seperseratusnyapun tidak. Astagfirullah, karunia Tuhan tidak boleh kita kufur akan nikmat dariNYA," kicaunya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Review dan Harga Skincare NAMA Milik Luna Maya: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- Nasib Pemain Keturunan Indonesia Cucu Sultan Kini Berstatus Pengangguran
- 5 Mobil Murah Mulai 10 Jutaan: Tampilan Mewah, Cocok untuk Keluarga
- Rahasia Kulit Sehat Dr Tompi: 3 Langkah Skincare yang Bisa Kamu Ikuti di Rumah
- 3 Motor Cruiser Murah Bertampang Ala Harley-Davidson: Gunakan Mesin V-Twin, Harga Setara Honda PCX
Pilihan
-
15 Ucapan Terbaik untuk Orang Berangkat Haji agar Diberi Kemudahan dan Keberkahan
-
Review Skincare NAMA Milik Luna Maya, Multifungsi Punya Kandungan 100x Vitamin C
-
BYD Kembali Pangkas Harga, Bos GWM Geram: Bagaimana Kualitas Mobil Bisa Terjamin?
-
Nasib Miris Rafael Struick: Andalan Timnas Indonesia, Malah Dibuang Brisbane Roar
-
BREAKING NEWS! Persija Jakarta Tunjuk Eks MU Sebagai Pelatih
Terkini
-
Pemkot Pontianak Terbitkan SE Idul Adha Tanpa Sampah Kantong Plastik, Ini 5 Alternatif Pengganti!
-
Gubernur Kalbar Terbitkan Pergub Percepat Pembentukan Koperasi Merah Putih di Desa dan Kelurahan
-
Pemkab Bengkayang Matangkan Persiapan Sambut Kunjungan Kerja Presiden Prabowo 2 Juni 2025
-
SAMSAT GOKATAN Resmi Hadir di Kecamatan Pontianak Barat, Cek Jadwal Lengkap di Sini!
-
5 Asuransi Kesehatan Keluarga Terbaik di Indonesia, Panduan Lengkap Memilih Perlindungan Tepat