Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita | Hernawan
Rabu, 20 Januari 2021 | 14:15 WIB
Tanda SOS di Pulau Laki (Google Maps)

SuaraKalbar.id - Penampakan tanda SOS di Pulau Laki, area jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 membuat gempar jagat media sosiaL. Hal itupun tak luput dari perhatian pakar telematika Roy Suryo.

Roya Suryo mengungkap dugaannya terkait tanda SOS di Pulau Laki melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Rabu (20/1/2021).

Mulanya dia mengungkit sejumlah hoaks terkait tragedi Sriwijaya Air SJ 182 dan fenomena alam seperti editan foto pesawat, suara angin yang dikira teriakan, dan potret 'merapi merekah'.

"Tweeps, setelah foto editan 'pesawat', suara angin yang dikira 'teriakan' dan editan 'Merapi Merekah', kini netizen heboh tanda 'SOS' di P. Laki via Google Maps," tulis Roy Suryo seperti dikutip Suara.com.

Baca Juga: Basarnas: Belum Ada Info Korban Sriwijaya Air SJ-182 yang Hidup

Menurut Roy Suryo, adanya SOS di dekat tempat jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 adalah ulah iseng seseorang.

Sebab, beberapa hari lalu kata dia tempat ini masih bertuliskan kalimat lain seperti 'tukang sate' dan 'wahana anak-anak'.

"Ini jelas orang iseng. Karena 6 hari lalu tanda tersebut masih 'tukang sate' terus ganti 'wahana anak-anak' yang ramai di TikTok," tandas Roy Suryo.

Roy Suryo menyematan tangkapan layar foto dari Google Maps memperlihatkan foto Pulau Laki, tanda SOS, dan komentar publik.

Cuitan Roy Suryo soal hebohnya tanda SOS di Pulau Laki (Twitter/KRMTRoySuryo2).

Sebelumnya, Di belahan selatan Pulau Laki, terdapat simbol hijau bertuliskan SOS.

Baca Juga: Basarnas Cek Tanda SOS di Pulau Laki Dekat Area Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh

Simbol SOS itu muncul di aplikasi Google Maps saat mengetik kata kunci "Pulau Laki" yang menjadi tempat jatuhnya pesawat tersebut.

Perlu diketahui, simbol SOS alert itu kerap difungsikan untuk meminta pertolongan.

Hal ini yang kemudian membuat publik ramai-ramai membanjiri unggahan akun Instagram Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Bassarnas), @SAR_Nasional.

Publik dalam kolom komentar memberi tahu soal munculnya simbol tersebut sehingga bisa ditindaklanjuti.

"Pak cek tandas SOS di maps Pulau Laki, Pak. Barangkali ada something yang butuh bantuan bapak. Tapi kalau cuma ada orang iseng, toong dicegurin laut aja," balas @anindyamahestri.

"Pak tolong cek Google Maps untuk Pulau Laki ada sinyal SOS pak. Semoga ada keajaiban untuk para korban Sriwijaya Air SJ182," timpal @thiaraiiu.

"Barusan saya cek Google Maps ada sinyal SOS di Pulau Laki. Barangkali ada mukjizat penumpang yang terdampar dan masih hidup. Berharap semoga ada tindakan pencarian lagi," sahut @dindaagustiah_.

Pihak Google memang kerap memberikan tanda khusus apabila terjadi bencana atau insiden tertentu.

Sebelumnya, di area jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 juga sempat muncul simbol SOS berupa tanda seru bewarna merah dengan keterangan "Insiden Pesawat Sriwijaya AIr".

Meski begitu, untuk pemberian sinyal SOS di Pulau Laki, pihak Google sampai artikel ini diturunkan belum memberikan klarifikasi.

Polisi Turun Tangan

Terkait hebohnya tanda SOS di Pulau Laki, Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu menyampaikan akan terlebih dahulu memastikan informasi tersebut sebelum akhirnya mengambil langkah lebih lanjut.

"Baik kita cek dulu," kata Eko saat dikonfirmasi, Rabu (20/1/2021).

Respons Basarnas

Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS mengatakan pihaknya akan segera memeriksa informasi tanda SOS di Pulau Laki . Dia menyebut, pihaknya hingga kini belum mendapatkan informasi terkait kebenaran tanda SOS tersebut.

"Sampai saat ini saya belum menerima informasi tersebut, belum menerima datanya, nanti kita akan cek, sesuai dengan informasi yang diberikan tadi," kata Brigjen Rasman kepada wartawan di JICT, Tanjung Priok, Rabu (20/1/2021).

Rasman menjelaskan memang ada beberapa tim SAR yang mendirikan posko di Pulau Laki untuk memudahkan pencarian, namun belum dapat memastikan sinyal SOS itu berasal dari mana.

"Tim penyelam kita itu ada yang berposko di Pulau Lancang dan Pulau Laki, dan Tanjung Kait, jadi mereka membentuk posko itu untuk memudahkan mereka bergerak, karena tidak semua ada di atas kapal, kapal jumlahnya terbatas, mereka lebih mudah jika berada di pulau itu, mungkin itu, tapi saya tidak mau berspekulasi, nanti kita akan cek," jelasnya.

Dia juga menegaskan hingga saat ini belum ada tanda-tanda adanya korban selamat dari peristiwa jatuhnya pesawat Boeing 737-500 tersebut.

Load More