Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Kamis, 25 Februari 2021 | 11:23 WIB
Ilustrasi - Kampung Tangguh Jaya di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (17/1/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraKalbar.id - Guna memerangi pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat mendirikan kampung tangguh.

Kekinian, setidaknya ada lima kampung tangguh di Kota Pontianak dan tak menutup kemungkinan jumlahnya akan diperbanyak.

Hal itu diterangkan oleh Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan saat membuka pelatihan kader kampung tangguh di Pontianak, Kamis (25/2/2021).

"Lima kampung tangguh itu, masing-masing tersebar di enam kecamatan yang ada di Kota Pontianak, khusus Kecamatan Tenggara dan Selatan miliki satu kampung tangguh dalam penanganan dan pencegahan pandemi COVID-19," ujarnya.

Baca Juga: Pemkab Sleman Resmikan Selter Covid-19 di Kalasan

Dia menjelaskan, pihaknya menyambut baik dan mendukung pembentukan kampung tangguh hingga di tingkat RT/RW.

"Tujuan dibentuknya kampung tangguh ini sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan masyarakat," ujarnya.

Menurutnya konsep kampung tangguh sama halnya dengan kampung sehat, yakni mendorong masyarakat untuk berinisiatif mengatasi masalah secara mandiri dalam menghadapi pandemi yang disebabkan oleh virus corona.

Bahasan menyebut hingga kini sudah terbentuk lima kampung tangguh di Kota Pontianak.

"Jumlah ini akan diperluas lagi supaya semakin banyak kampung tangguh yang ada di Kota Pontianak hingga ke tingkat RT/RW," katanya.

Baca Juga: Tragis, Balita di Pontianak Tewas Kesetrum Listrik Kandang Ayam

Dijelaskannya, ada tiga aspek kehidupan dalam kampung tangguh, yakni kesehatan, ekonomis sosial dan keamanan. Ketiga aspek itu sebagai landasan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Terbentuknya kampung tangguh hingga ke tingkat RT/RW, maka bisa terdeteksi jumlah orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 di suatu kawasan, sehingga titik-titik wilayah tersebut bisa dipetakan kategori zona masing-masing," katanya.

Ia menambahkan pandemi yang tengah dihadapi saat ini, harus dibarengi dengan memperkokoh semangat gotong royong untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Caranya yakni dengan melestarikan kearifan lokal dalam menjalani kehidupan normal baru untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 tersebut.

"Yang tak kalah pentingnya adalah selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aspek kehidupan, yakni selalu menggunakan masker, rajin cuci tangan menggunakan sabun, dan jaga jarak aman," pungkas Bahasan. (Antara)

Load More