SuaraKalbar.id - Pemerintah Kota Singkawang Kalimantan Barat hendak memaksimalkan pelayanan di Mal Pelayanan Publik (MPP).
Komitmen ini dicetuskan guna mempermudah warga dalam mengurus segala perizinan sehingga bisa mendukung kegiatan investasi.
Selain itu, optimalisasi MPP ini dilakukan di tengah program Smar City Kota Singkawang. Demikian yang disampaikan oleh Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie.
Dia menyebut telah dilakukan penandatangan MoU penyelenggaran MPP untuk mewujudkan hal tersebut antara kepala daerah Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) dengan Kepala Daerah di Hotel Fairmont di Jakarta, Minggu (7/3/2021).
"Penandatanganan itu adalah merupakan komitmen awal dibangunnya MPP di masing-masing daerah, yang akan mempermudah perizinan masyarakat dan meningkatkan ekonomi nasional. Dengan begitu berarti kemajuan daerah bisa tercapai untuk kemajuan Indonesia," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Menurut Tjhai Chui Mie. sebanyak 38 Bupati dan Wali Kota sudah menandatangani komitmen penyelenggaraan MPP yang disaksikan langsung Menteri PAN-RB serta Menteri Hukum dan HAM beberapa hari lalu.
Meski MPP di Kota Singkawang masih belum masuk kategori baik, maka dari itu diperlukan evaluasi apa-apa saja yang menjadi kendala, sehingga MPP yang sudah dibangun ke depan bisa mendapatkan predikat yang terbaik.
"Namun dari 514 Kabupaten/Kota, Singkawang sudah dinilai bagus karena sudah memiliki MPP. Tetapi dari sisi kinerja masih perlu peningkatan. Terlebih Singkawang saat ini sedang mempersiapkan Smart City," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Tenaga Kerja Singkawang, Asmadi mengatakan, penandatanganan MoU MPP adalah merupakan salah satu prestasi Pemkot Singkawang.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melandai, Singkawang Kembali Zona Kuning
"Bahwa pembangunan MPP Kota Singkawang yang semula dibangun dari keterbatasan dan kekurangan, namun dengan adanya MoU berarti Mempan RB sudah mengakui keberadaan MPP Kota Singkawang," katanya.
Tujuan pihaknya mendirikan MPP adalah untuk memberikan pelayanan yang cepat, mudah, transparan, dan tanpa diskriminatif kepada semua masyarakat Singkawang.
"Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung pelaksanaan MPP walaupun disana sini masih perlu saran dan kritikan untuk perbaikan ke depan," katanya.
Asmadi mengungkapkan, dari 500 lebih kabupaten/kota di Indonesia, baru 35 MPP yang sudah diresmikan oleh Menpan RB.
"Dan 38 termasuk Kota Singkawang baru dilakukan penandatanganan MoU. Jadi masih banyak sebenarnya kabupaten yang belum memiliki MPP," ujarnya.
Sesuai dengan visi misi Wali Kota Singkawang, bahwa Singkawang termasuk yang beruntung karena sudah memiliki MPP yang pertama kalinya di Kalbar.
"Walaupun MPP Singkawang masih banyak kekurangan yang perlu dipikirkan bersama untuk perbaikan," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
BRI Beri Apresiasi, Direksi Kunjungi Nasabah di Berbagai Daerah pada Hari Pelanggan Nasional
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu
-
BRImo Tawarkan Voucher Spesial dari Ratusan Merchant Pilihan
-
Program Sapi Merah Putih Dinilai akan Berkontribusi dalam Menciptakan Ketahanan Pangan
-
Dorong Green Finance, BRI Catat Capaian Besar Lewat Instrumen ESG Senilai Rp73,45 Triliun