Dikhawatirkan Jadi Radikal usai Mualaf, Begini Respons Deddy Corbuzier

SuaraKalbar.id - Pada 2019 silam, Deddy Corbuzier pindah agama dari nasrani ke Islam. Deddy Corbuzier seorang mualaf.

Dia menjalani proses pindah agama dengan dibimbing Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta. Semenjak saat itu, dia belajar menjadi muslim yang taat.

Namun rupanya keputusan Deddy Corbuzier pindah agama sempat menjadi gunjingan keluarga besarnya. Hal itu diungkapkan saat berbincang bersama Habib Husein Ja’far Al Hadar dalam kanal YouTub Cahaya Untuk Indonesia belum lama ini.

Deddy Corbuzier bilang, sejumlah keluarganya khawatir dirinya menjadi radikal gara-gara pindah agama.

Baca Juga: Dapat Surat Terbuka, Deddy Corbuzier Undang Grandmaster Catur ke Podcastnya

"Kalau keluarga besar, om punya tante, punya anak, punya sepupu, wah jadi gosip keluarga (pindah agama). Mereka berpikirnya begitu saya mualaf, saya jadi radikal," ujarnya seperti dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com.

Respons itu, kata Deddy, berbanding terbalik dengan sikap ibundanya yang justru santai ketika mengetahui dirinya pindah agama. Menurutnya sang ibu tak mempermasalahkan keputusan tersebut.

“Kalau ibu, (keluarga) yang dekat-dekat enggak terlalu peduli. Mau mualaf, murtad lagi, mualaf lagi enggak terlalu peduli. Ibu saya kan usia udah 85 tahun, jadi nanya 'kenapa kok pindah agama', saya bilang 'karena 'teman lebih dekatnya begini', terus (ibu) bilang ‘ya sudah terserah', tuturnya.

Tak hanya radikal, Deddy Corbuzier juga dikhawatirkan akan menghina agama sebelumnya oleh keluarga besarnya setelah mualaf.

Namun ayah satu anak itu berusaha memberikan penjelasan kalau dirinya tak akan berbuat seperti ini, malah justru sebaliknya.

Baca Juga: Buntut Bikin Konten Bareng Dewa Kipas, Deddy Corbuzier Dapat Surat Terbuka

“Takutnya menghina agama saya yang sebelumnya, (Deddy) ‘loh justru saya bisa membela agama-agama kalian’ karena kita mayoritas, jadi jangan dipikir saya mualaf terus saya akan menghina agama sebelumnya, lah siapa saya menghina agama sebelumnya,” tuturnya.