RIP Empati! Jadikan Tragedi Nanggala 402 Bahan Candaan, Wanita Ini Dihujat

SuaraKalbar.id - Di tengah duka akan tenggelamnya kapal KRI Nanggala 402, kelakuan buruk ditunjukkan beberapa warganet Indonesia. Ironisnya, mereka menjadikan tragedi Nanggala sebagai bahan candaan.

Salah satunya ditunjukkan oleh seorang kreator TikTok pemilik akun GabriellaCallerista. Wanita itu kini viral gara-gara konten buatannya yang menyinggung tragedi Nanggala 402 hingga jadi bulan-bulanan warganet.

Mengutip informasi dari akun Twitter @indocringe_Senin (26/4/2021), lewat sejumlah bidikan layar diperlihatkan isi konten wanita tersebut.

Dalam sebuah postingan, dia membuat candaan soal tragedi Nanggala 402 dan mengaitkan hal itu dengan jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182.

Baca Juga: Ayah Salah Satu Kru KRI Nanggala 402 Asal Rembang, Yakin Putranya Selamat

"Mau naik Sriwijaya, eh kena angin terus jatuh. Mau numpang di kapal 402, eh terlalu dalem gabisa balik," ungkapnya sembari memperlihatkan sebagian wajah

Video itu lalu dibubuhi caption, "Intinya jalan kaki aja mbo gandeng juga gakpapa,".

Tak pelak unggahan wanita tersebut memancing atensi warganet. Banyak yang tersulut amarahnya karena menilai konten buatan wanita tersebut tak menunjukkan empati atas tragedi Nanggala 402.

Beberapa warganet memberikan hujatan kepada pembuat konten itu, hingga memention akun pihak berwajib

"Miris sama beberapa masyarakat indo yang mati empati ke dia," kata @AmyMoaEn***.

Baca Juga: Awak KRI Nanggala-402 Dinyatakan Gugur, Keluarga Gunadi di Bantul Ikhlas

"Maaf gob***nya mengalir sampai jauh," timpal@_cetai**8*.

"Cantik tapi gob**** akut. Kasian gak punya hati nurani apa gimana mbak?" tanya @Bbyzo***.

"@DivHumas_Polri @CCICPolri gue bantu tag, siapa tahu mau dijemput sekalian pak," tulis @ns_uni**.

Sementara itu, setelah ditelusuri lebih lanjut postingan wanita jadikan tragedi Nanggala 402 bahan candaan telah lenyap. Bahkan akun yang bersangkutan tak nampak di TikTok.

Kendati begitu, warganet tetap saja dibuat geram dengan ulah wanita tadi terlebih jejak digitalnya telanjur beredar.