SuaraKalbar.id - Sebuah perusahaan Zimperian Labs, Riset Keamanan Siber asal Amerika Serikat, menemukan adanya malware Trojan bernama GriftHorse yang tersebar pada 10 juta pengguna Android di 70 negara di dunia.
Malware ini bekerja dengan menautkan ponsel Android lewat layanan premium tanpa sepengetahuan pengguna. Jumlah uang yang disedot mencapai 42 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 600.000 ribu per bulan.
Disebutkan bahwa malware GriftHorse menjangkit di lebih dari 200 aplikasi Android dengan beragam kategori, seperti Tools, Entertainment, Dating dan lainnya.
Adapun malware ini sudah tersebar sejak November 2020 yang mengincar pengguna Android di negara-negara seperti Australia, Brasil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Rusia, Arab Saudi, Spanyol, Inggris, hingga Amerika Serikat.
Baca Juga: Ratusan Aplikasi Berbahaya Ditemukan di Ponsel Android, Bisa Kuras Uang Pengguna
Aazim Yaswant dan Nipun Gupta selaku Peneliti Zimperian mengatakan, malware Grifthouse ini memanfaatkan teknik phising dan bersembunyi di balik aplikasi Android. Interaksi pengguna dengan yang lainnya kemungkinan juga meningkatkan penyebaran infeksi malware tersebut.
Menurutnya, aplikasi ini terlihat tidak berbahaya jika dilihat dari deskripsi maupun izin yang diperlukan.
"Namun semua ini berubah ketika pengguna mendapat tagihan per bulan untuk layanan premium aplikasi tanpa sepengetahuan dan persetujuan pengguna," ujarnya, dikutip dari Phone Arena, Minggu (3/10/2021).
Pengguna yang terinfeksi aplikasi ini menyatakan bahwa mereka menerima pesan berisi hadiah dan harus segera diklaim. Kolom pop up akan terus muncul hingga lima kali per jam sampai akhirnya pengguna menyerah dan mengklik pop up tersebut.
Setelahnya, korban diarahkan ke situs web yang meminta nomor telepon yang sebenarnya adalah kontrak layanan SMS premium.
Baca Juga: Waspada Malware FluBot, Incar Smartphone Android lewat SMS Software Update Palsu
Ratusan aplikasi ini muncul di Google Play Store dan toko aplikasi pihak ketiga. Zimperium Labs juga telah melaporkan aplikasi tersebut ke Google dan sudah dihapus dari Play Store.
Berita Terkait
-
Pemilik Smartphone Indonesia Jadi Sasaran Empuk Virus Trojan Triada
-
Awas DeepSeek Palsu Beredar Targetkan Profesional Berbahasa Mandarin
-
Download Free Fire Beta Testing APK di Mana? Ini Link Resmi yang Bebas Malware
-
Waduh! Serangan Trojan Perbankan lewat HP Melonjak hingga 196 Persen di 2024
-
Awasi Anak! Terdeteksi 1,6 Juta Serangan Siber Ngumpet di Roblox
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
Terkini
-
Berdayakan Kaum Perempuan, Klasterkuhidupku BRI Tenun Ulos Ini Berjaya Sampai California
-
UMKM Indonesia Tembus Pasar Internasional Lewat FHA-Food & Beverage 2025, Berkat Dukungan BRI
-
Bayar Living Cost Jemaah Haji 2025 Bebas Kendala, Percayakan Kepada Layanan Banknotes SAR dari BRI
-
Hery Gunardi Resmi Menjabat Ketua Umum PERBANAS: Komitmen Baru untuk 20242028
-
BRI Buyback Saham di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global