SuaraKalbar.id - Kejadian miris dialami seorang pelajar SMP negeri di Kecamatan Alor Timur Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Siswi berinisial MM yang masih berusia 13 tahun meninggal setelah dianiaya gurunya sendiri di sekolah lantaran tidak mengerjakan tugas.
Peristiwa tersebut bermula pada Sabtu (16/10/2021) sekira pukul 11.00 Wita. Kala itu, MM yang tidak mengerjakan tugas sekolah dihukum oleh pelaku. Oknum guru tersebut memukul korban menggunakan tangan di bagian atas kepala.
Tak hanya memukul kepala korban, pelaku juga menendang pantat dan memukul betis korban dengan menggunakan belahan bambu hingga MM mengalami luka bengkak di bagian leher, pantat dan betis.
Setelah pulang ke rumah, korban kemudian menceritakan kejadian yang dialami kepada orang tua wali. Selama kurang lebih seminggu, kondisi korban masih terlihat baik-baik saja.
Baca Juga: Calon Ayah Tiri Aniaya Balita Gegara Rewel, Ibu Mengalami Trauma
Namun kondisinya mulai berubah drastis pada Minggu (24/10/2021), hingga korban kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat. Malang tak dapat dihindari, akhirnya korban mengembuskan napas terakhir pada Selasa (26/10/2021) pagi.
Sebelumnya, orang tua korban berinisial ZL (44) tidak terima dengan perlakuan guru sang anak di sekolah. Bahkan, dia telah melaporkan kasus penganiayaan tersebut kepada polisi setempat.
Dalam pelaporannya, ZL mengungkapkan jika anaknya dianiaya gurunya berinisial SK (40) yang juga warga Desa Padang panjang, Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor.
Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas mengungkapkan, Penyidik Satuan Reskrim Polres Alor yang menerima laporan tersebut kemudian menangkap pelaku pada Selasa (26/10/2021) dini hari.
“Pelaku sudah diaman kan sekitar pukul 01.00 Wita dinihari tadi,” katanya seperti dikutip Digtara.com-jaringan Suara.com.
Baca Juga: Ditendang dan Ditonjok Kapolres Nunukan, Anak Buah Sebar Video hingga Viral
Dikemukakan Agustinus, meski pihak keluarga syok dengan peristiwa tersebut, mereka menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini ke polisi.
“Pihak keluarga sangat koperatif. Mereka menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada polisi,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Bukan Sekali, Dokter dan Istri Diduga Berulang Kali Aniaya ART, Polisi Dalami Motif Kejiwaan
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Disekap di Kamar Kos, Bocah di Penjaringan Jakut Babak Belur Dianiaya Pacar Ibunya
-
Gegara Tegur Pria Pakai Knalpot Brong di Area IGD, Satpam RS di Bekasi Dianiaya Hingga Kejang
-
Aliansi Indonesia Youth Congress Desak Imigrasi Batam Deportasi WNA Pelaku Penganiayaan
Tag
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Bayar Living Cost Jemaah Haji 2025 Bebas Kendala, Percayakan Kepada Layanan Banknotes SAR dari BRI
-
Hery Gunardi Resmi Menjabat Ketua Umum PERBANAS: Komitmen Baru untuk 20242028
-
BRI Buyback Saham di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
-
Pengusaha Kue Ini Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan dari BRI
-
7 Pesona Wisata Alam di Bengkayang Kalimantan Barat