SuaraKalbar.id - Kampanye vaksinasi hinggaii dinilai cukup berhasil. Namun, banyak negara mengalami kenaikan kasus infeksi SARS-CoV-2. Diperkirakan, hal itu disebabkan lantaran penularan virus Corona varian Delta (B.1.617.2).
Tak hanya itu saja, berkurangnya kekebalan vaksin yang diberikan beberapa bulan sebelumnya juga menjadi kemungkinan lain sebagai penyebab.
Dari kebangkitan kasus Covid-19, banyak negara merencanakan untuk memberikan booster vaksin Covid-19 berbasis mRNA. Termasuk Pfizer/BioNTech.
Berkaitan dengan hal tersebut, Clalit Research Institute dan peneliti dari Universitas Harvard menganalisis salah satu database catatan kesehatan terbesar di dunia untuk memeriksa efektivitas booster vaksin Pfizer terhadap virus corona varian Delta. Penelitian ini dilakukan di Israel, dan diterbitkan di jurnal The Lancet, lapor Medical Xpress.
Ini adalah studi tentang efektivitas dosis vaksin ketiga terhadap Covid-19 parah dengan menyesuaikan berbagai kemungkinan pembaur, seperti penyakit komorbiditas dan faktor perilaku.
Studi ini berlangsung dari 30 Juli hingga 23 September 2021 lalu, bertepatan dengan gelombang keempat infeksi di Israel, di mana varian Delta sedang mendominasi.
Hasilnya menunjukkan orang yang mendapat dosis vaksin Covid-19 ketiga (7 hari atau lebih) memiliki risiko 93% lebih rendah dirawat di rumah sakit saat terinfeksi Covid-19, risiko terkena Covid-19 parah 92% lebih rendah, dan risiko kematian 81% lebih rendah.
"Hasil ini menunjukkan bahwa dosis ketiga vaksin sangat efektif terhadap hasil parah terkait Covid-19 pada kelompok usia dan subkelompok populasi yang berbeda, satu minggu setelah dosis ketiga," tutur penulis senior Ran Balicer, disadur dari Suara.com, Minggu (31/10/2021).
Sementara itu, menurut peneliti lain Ben Reis, penelitian epidemiologi ini dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya tentang efektivitas vaksin dosis ketiga.
Baca Juga: Terpopuler: Gejala Diabetes Pada Kuku Hingga Efek Samping Vaksin Pfizer
"Kami harap dapat membantu mereka yang belum memutuskan untuk vaksinasi dosis ketiga," tandas Reis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Perkuat Sektor Produktif UMKM dengan Penyaluran KUR
-
4 Pejabat KPU Karimun Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah
-
Kepala Patung Soekarno di Indramayu Miring gegara Tertimpa Tenda
-
Pawai Cap Go Meh 2026 di Pontianak Digelar Setelah Salat Tarawih
-
BRI Perkokoh Kemitraan Strategis dengan SSMS untuk Tingkatkan Skala dan Keberlanjutan Industri Sawit