Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 18 Agustus 2022 | 18:20 WIB
Ilustrasi Pesawat Lion Air (Antara)

SuaraKalbar.id - Harga tiket pesawat akhir-akhir ini semakin melambung tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun lalu.

Mengenai hal tersebut, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajaran menteri untuk mengendalikan harga tiket pesawat agar tidak semakin meningkatkan inflasi.

“Harga tiket pesawat melambung, sudah saya langsung reaksi, Pak Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) segera selesaikan,” kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis.

Tak hanya memberi perintah kepada Menteri Perhubungan, Presiden Jokowi juga meminta agar BUMN Garuda Indonesia Tbk segera menambah armada pesawatnya agar bisa membantu menahan kenaikan harga tiket pesawat.

Baca Juga: Ada Titah Jokowi untuk Turunkan Harga Tiket Pesawat, Begini Reaksi Menhub

“Meski tidak mudah karena harga avtur internasional juga tinggi,” katanya.

Inflasi Indonesia hingga Juli 2022 sebesar 4,94 persen (year on year/yoy). Presiden tak ingin kenaikan harga tiket pesawat turut membuat laju inflasi semakin melonjak dan dapat menggerus daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga komoditas energi.

Menurut Presiden Jokowi, inflasi saat ini menjadi ancaman bagi negara-negara di dunia. Laju inflasi di negara lain jauh lebih tinggi daripada Indonesia, seperti Amerika Serikat yang sebesar 8,5 persen, kemudian Uni Eropa juga mencapai 8,9 persen. Bahkan, kata Presiden, terdapat negara yang inflasinya mencapai 79 persen.

“Inflasi ini jadi momok semua negara,” katanya.

Karena ancaman inflasi itu, Presiden meminta jajaran kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Pusat maupun Daerah untuk meningkatkan kerja sama dan performanya di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Melambung, Frekuensi Penerbangan Bakal Ditambah

“Saya meyakini kalau kerja sama yang tadi saya sampaikan, provinsi, kabupaten, kota, gubernur, bupati, wali kota, TPID, TPIP, semuanya bekerja, rampung. Untuk mengembalikan lagi ke angka di bawah 3 persen selesai, wong kita barangnya juga ada kok,” ujar Presiden Jokowi.

Load More