SuaraKalbar.id - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) memusnahkan barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 3 kilogram dan 948 butir ekstasi dengan cara dibakar menggunakan mesin incinerator milik Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalbar.
Hal itu disampaikan Direktur Reserse Narkoba Polda Kalbar Kombes Pol. Yohanes Hernowo di Pontianak belum lama ini. Ia mengatakan pemusnahan itu untuk mencegah hal-hal yang tak dinginkan.
“Pemusnahan barang bukti narkotika ini dilakukan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan sudah disisihkan untuk proses hukum selanjutnya,” katanya, melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Sabtu (5/11/2022).
Ia menjelaskan, barang bukti narkotika yang dimusnahkan merupakan hasil pengungkapan Tim Interdiksi Terpadu Kalbar. Terdiri dari Ditresnarkoba Polda Kalbar, Bea dan Cukai Kalbagbar, Kemenkumham, BNN Kalbar, Kodam XII Tanjungpura, dan Lapas Kelas II A Pontianak.
“Dalam kasus ini, kami menangkap dua tersangka, yakni berinisial KD (29) warga Desa Balai Sebut, Kecamatan Jongkong, Kabupaten Sanggau, dan tersangka SP (63) dengan kasus berbeda, yakni warga Desa Bungkam, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau,” ujarnya.
Adapun kronologi pengungkapan penyelundupan barang tersebut berawal dari informasi masyarakat yang menyatakan akan ada transaksi narkotika jenis sabu pada 12 Oktober kemarin.
Mendapatkan informasi itu, Tim Interdiksi Terpadu Kalbar melakukan serangkaian penyelidikan dan mengamankan seorang laki-laki berinisial KD alias DY di sebuah rumah di Desa Balai Sebut, Kecamatan Jangkang, Kabupaten Sanggau.
“Dari hasil penggeledahan ditemukan dua bungkus sabu seberat dua kilogram dan sebuah toples transparan yang di dalamnya berisi 948 butir ekstasi,” ucapnya.
Kemudian, pada hari yang sama Tim Interdiksi Terpadu Kalbar kembali menangkap tersangka SP (63) warga Desa Bungkang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau dengan barang bukti sebanyak satu kilogram sabu yang disimpan di kawasan hutan dekat kebun milik tersangka.
Baca Juga: Cegah Peredaran Barang Ilegal, Bea Cukai Gelar Pemusnahan di Dua Wilayah
“Dalam kasus ini, satu tersangka masih DPO (daftar pencarian orang) karena tersangka sedang bekerja di Malaysia,” sebutnya.
Berita Terkait
-
Kembali Diperbincangkan, Teman dan Rekan Sebut Mental Justin Bieber Kacau
-
Fakta Polisi Aniaya Mantan dan Todongkan Pistol Ternyata Positif Narkoba
-
Penjara Prancis Diserang dengan Senjata Otomatis: Tanggapan Keras atas "Tsunami" Narkoba
-
Viral Temuan Alat Isap Sabu dan Botol Miras di Kelas TK, KemenPPPA Buka Suara
-
Pramono Minta Puskesmas di Jakarta Bisa Jadi Tempat Rehabilitasi Pengguna Narkoba
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Lewat BRI, Batik Tulis Khas Lamongan Jadi Kondang di Pasar Global
-
Bye-bye Ribet, BRImo Kini Bilingual, Atur Bahasa Makin Mudah
-
Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional Berkat Dukungan BRI
-
5 Makna Simbol-Simbol Paskah yang Jarang Diketahui
-
10 Film Paskah Terbaik untuk Menginspirasi Iman dan Harapan