Scroll untuk membaca artikel
Bella | Rakha Arlyanto
Senin, 19 Desember 2022 | 22:15 WIB
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo, mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (13/12/2022). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta].

SuaraKalbar.id - Ahli Digital Forensik Adi Setya mengungkap fakta bahwa sempat ada sebuah grup WhatsApp 'Duren Tiga' dengan salah satu anggota bernama Tuhan Yesus.

Richard Eliezer (Bharada E) sempat dimasukkan ke dalam grup WhatsApp bernama tersebut pada 11 Juli 2022, tepat 3 hari setelah Brigadir J dibunuh.

Fakta terbaru itu diungkapkan Adi Setya saat memberikan kesaksian dalam persidangan lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12).

Adi mengungkapkan, selain Bharada E, para ajudan Sambo yang menjadi anggota grup WhatsApp Duren Tiga di antaranya Bripka Ricky, Daden Miftahul Haq, dan satpam rumah Sambo Damianus.

Baca Juga: Saksi Sidang Ferdy Sambo Pastikan Tak Ada Luka Penganiayaan di Tubuh Brigadir Yosua

Selain itu, Adi juga mengatakan bahwa salah satu anggota grup WhatsApp tersebut bernama Tuhan Yesus.

"Kontak WhatsApp atas nama Irjen Ferdy Sambo, kemudian kontak WhatsApp atas nama Putri Candrawathi, kemudian kontak WhatsApp atas nama Diryanto, kemudian kontak WhatsApp nama Om Kuat, kemudian kontak WhatsApp atas nama SMD, kontak WhatsApp atas nama Tuhan Yesus," ujar Adi melansir suara.com.

Adapun anggota lainnya bernama kontak Alfanzu, Sadam, Gusti Sejati, Prayogi Iktara, AR 19 dan WTK 46.

Adi mengungkapkan bahwa grup WhatsApp Duren Tiga dibuat pada 11 Juli 2022 oleh Bripka Ricky.

Grup WhatsApp Duren Tiga itu dibuat tepat tiga hari setelah Brigadir J tewas dibunuh.

Baca Juga: Video Ferdy Sambo Diduga Marah ke Putri Candrawathi di Sidang, Gara-gara Gelang?

Namun sayangnya, menurut Adi, percakapan di grup WhatsApp Duren Tiga sudah dihapus.

Load More