SuaraKalbar.id - Kalimantan Barat saat ini sedang memasuki musim buah durian. Durian dikenal sebagai "raja buah" karena aromanya yang kuat dan rasa daging buahnya yang kaya dan manis.
Selain dapat dikonsumsi secara langsung, masyarakat Kalimantan Barat bahkan dapat mengolah buah durian untuk menjadi teman makan nasi yang menjadi kebanggaan daerah ini.
Salah satu hidangan khas yang menjadi kebanggaan daerah Kalimantan Barat adalah Sambal Tempoyak. Hidangan ini tidak hanya lezat tetapi juga unik karena bahan utamanya, yaitu tempoyak, merupakan hasil fermentasi daging buah durian yang telah matang.
Sambal Tempoyak terbuat dari tempoyak, yang merupakan pasta hasil fermentasi buah durian yang telah matang yang memiliki cita rasa khas dan aroma yang kuat.
Baca Juga: 5 Seblak Terenak di Bandung, Wajib Dicoba
Proses pembuatan Sambal Tempoyak memerlukan waktu dan kesabaran. Daging buah durian yang telah matang dicampur dengan garam dan kemudian dibiarkan mengalami fermentasi selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Hasilnya adalah tempoyak yang memiliki rasa gurih, pedas, dan asam yang khas.
Sambal Tempoyak dikenal karena rasa pedasnya yang khas. Rasa pedas ini berasal dari campuran cabai, bawang merah, dan bawang putih yang dicampur dengan tempoyak. Rasa pedas yang kuat ini diimbangi oleh kekayaan rasa dari tempoyak yang gurih dan asam, menciptakan kombinasi yang tak tertandingi.
Sambal Tempoyak bisa dihidangkan dengan berbagai cara. Biasanya, itu digunakan sebagai saus pendamping untuk hidangan seperti ikan bakar, ayam goreng, atau sate. Juga, beberapa hidangan tradisional Kalimantan Barat seperti daun ubi tumbuk (sayuran ubi yang dihaluskan) yang seringkali disajikan dengan Sambal Tempoyak.
Sambal Tempoyak juga memiliki nilai budaya yang mendalam. Hidangan ini seringkali disajikan dalam acara adat dan perayaan di Kalimantan Barat dan menjadi simbol kekayaan alam daerah ini.
Kontributor : Maria
Baca Juga: Eksplor Makanan Lewat Media, Ini 8 Jenis Konten Kuliner Buat Para Kreator!
Berita Terkait
-
Program Pengembangan UMKM, Bantu Pengusaha Kuliner Hadapi Tantangan Sekaligus Mempertahankan Daya Saing
-
Rahasia Sukses Membuka Gerai Minuman Kekinian di Kota Bagan
-
Saimen Bakery dan Resto, Pilihan Tepat untuk Kuliner Keluarga di Jambi
-
Mengenyangkan! Makan Ayam Utuh dengan Cita Rasa Unik di Geprekfey Jambi
-
Menjelajah Kuliner Nusantara di Livin Alun Alun: 200 Menu Tradisional dalam Satu Tempat
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Papua Global Spices dalam BRI UMKM Expo (RT) 2025: Ingin Pala Diterima secara Luas di Pasar Dunia
-
Anggota DPRD Singkawang Terpilih yang Jadi Terpidana Kasus Pencabulan Anak Jalani Sidang Perdana
-
Program Makan Bergizi Gratis di Kalimantan Barat Meluas, Kini Sudah Mencapai 154 Sekolah
-
Pelaku Pembunuhan di Kapuas Hulu Diamuk Massa, Kini Dalam Kondisi Kritis
-
Heboh Perampokan Berawal dari COD Teman Kencan MiChat di Pontianak