SuaraKalbar.id - Apakah yang dimaksud dengan mitos kemponan dalam kebudayaan yang diyakini oleh masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar)? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Sebagai informasi, kemponan merupakan perwujudan kebudayaan lokal masyarakat Melayu Pontianak, di Kalimantan Barat, yang mengajarkan nilai-nilai sosial. Dalam teori kebudayaan yang dijelaskan Koentjaranigrat, ini termasuk sistem sosial.
Kemponan merupakan budaya menghargai dan mengapresiasi sebuah tawaran ataupun pemberian dari orang lain berupa makanan maupun minuman. Kebudayaan ini berkembang di masyarakat Melayu Pontianak.
Masyarakat Melayu Pontianak mempercayai bahwa seseorang tidak boleh menolak ajakan orang lain untuk menyantap makanan atau minuman yang disajikan. Sebab, hal ini dipercaya akan mengundang sugesti negatif yang menimbulkan celaka.
Secara etimologis, jika merujuk pada KBBI, kemponan bermakna hal yang sangat ingin; keadaan selalu ingat karena sangat ingin; dalam kesukaran (kebingungan, kebimbangan, serbasalah, merugi, dsb); keadaan amat kecewa;
Sementara itu, jika merujuk definisinya, istilah kemponan juga dapat diartikan sebagai ungkapan yang dimanifestasikan dengan rasa takut atau cemas karena adanya sugesti dalam diri seseorang.
Hal ini biasa muncul karena sugesti akan terjadi hal yang buruk apabila seseorang menolak tawaran untuk makan dan minum. Selain itu, kemponan juga bisa dimaknai sebagai sebuah konsep menjamah hidangan yang disajikan.
Menurut keyakinan masyarakat Melayu Pontianak, melanggar mitos kemponan memiliki risiko yang besar. Pasalnya, orang yang melanggar mitos ini bisa terkena musibah.
Misalnya, orang yang menolak untuk sekadar menjamah makanan akan mendapatkan musibah seperti terjatuh dan terluka ketika beraktivitas. Musibah ini tersebut bahkan bisa merenggut nyawa seseorang.
Baca Juga: 5 Angka Mistis dari Berbagai Negara, Ada yang Pemawa Sial?
Sampai saat ini, mitos kemponan tersebut masih diyakini oleh sebagian besar masyarakat Melayu Pontianak. Hal ini juga sudah menjadi kepercayaan yang dianut dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum, semua makanan dan minuman berpotensi mengundang dan menyebabkan terjadinya kemponan. Namun, memang ada sejumlah makanan dan minuman yang dianggap paling sakral dan paling cepat menyebabkan kemponan.
Makanan dan minuman ini biasanya berkaitan dengan kesakralan, sehingga pantang ditolak dan dikonsumsi. Dalam budaya Melayu, mitos bukan hanya sebuah warisan leluhur, tetapi juga jelmaan dari berbagai adat istiadat dan kepercayaan yang masih dihayati sampai saat ini.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Harga Cabai Rawit di Sambas Makin Pedas, Pasokan Menipis Jadi Penyebab Utama
-
Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
-
4 Sunscreen Remaja Terbaik, Aman dan Ramah Uang Jajan
-
BGN Lakukan Penanganan Penuh Terkait Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01
-
BGN Ingatkan Mitra Yayasan Peduli Sekolah Penerima Manfaat