Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 02 November 2023 | 11:51 WIB
Nyamuk dbd (Pexels/Ravi Kant)

SuaraKalbar.id - Memasuki musim penghujan, wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menghantui warga, khususnya di wilayah Kota Singkawang.

Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang mencatat, hingga November 2023 ada 85 kasus demam berdarah di Kota Amoi itu. Bahkan, 2 diantaranya meninggal dunia lantaran terlambat mendapat penangan medis.

“Kota Singkawang berada di peringkat ke 13 dari daftar jumlah kasus Kabupaten Kota di Kalbar,” ujar Mursalin, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, mengutip SUARAKALBAR.CO.ID, jaringan Suara.com Rabu (1/12/2023) .

Menurut Mursalin, kasus demam berdarah di Singkawang mengalami mengalami peningkatan tahun ini. Meski demikian, jika dibandingkan dengan sejumlah kabupaten kota di Kalbar, Kota Singkawang diakui memiliki kasus lebih rendah.

Baca Juga: Maxi Yamaha Day 2023 Kalimantan Barat, Ratusan Biker Nikmati Keelokan Kota Singkawang

Demi mencegah bertambahnya kasus demam berdarah di Singkawang, kata Mursalin, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang meminta kepada masyarakat agar selalu menciptakan lingkungan yang bersih. Beberapa cara yang perlu dilakukan, yakni dengan membersihkan sampah sampah bekas serta menguras bak mandi agar tidak menjadi sarang nyamuk.

Sebagai informasi, DBD merupakan salah satu jenis penyakit infeksi yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui perantara nyamuk Aedes Aegypti. Virus tersebutlah yang menjadi penyebab DBD.

Nyamuk Aedes Aegypti memiliki bentuk yang berbeda dengan nyamuk biasa, ia berwarna hitam dengan belang-belang di sekujur tubuhnya. Nyamuk ini biasa meninggalkan jentik-jentiknya di genangan air yang bersih.

Apabila nyamuk pembawa virus ini berhasil menggigit kulit manusia, virus akan berpindah melalui gigitan tersebut.

Ketika seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti, maka virus akan berpindah ke tubuh orang tersebut. Virus kemudian akan berinkubasi selama 4 hingga 10 hari dan kemudian menimbulkan gejala infeksi.

Baca Juga: Kemenkes Prediksi 4 Daerah Ini Bakal Alami KLB DBD di Akhir 2023

Load More