SuaraKalbar.id - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson mengungkapkan vaksinasi Covid-19 di daerahnya akan dimulai besok Kamis (14/1/2021). Ada 10 orang pertama yang akan divaksin.
Namun dia tak merekomendasikan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji disuntik vaksin Covid-19 karena dua alasan.
Pertama yakni Sutarmidji sempat dua kali positif Covid-19 tepatnya pada akhir bulan September dan Oktober 2020.
Kedua, orang nomor satu di Kalbar diketahui mempunyai riwayat vitiligo yang disebabkan oleh autoimun.
Baca Juga:Ogah Divaksin Kayak Jokowi, Sikap Ribka Cuma Politis, Mau Curi Panggung
Penyakit autoimun sendiri adalah suatu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel tubuh yang sehat dalam hal ini sel pigmen tubuh.
"Untuk itu saya tidak merekomendasikan Bapak Gubernur mendapat vaksinasi Covid-19," kata Harisson seperti dikutip dari suarakalbar.co.id (jaringan Suara.com).
Autoimun termasuk salah satu kontra indikasi pemberian vaksin Covid-19. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sendiri tujuaannya adalah untuk menimbulkan kekebalan atau imunitas seseorang terhadap virus Covid-19.
![Suasana simulasi pemberian vaksin Covid-19 oleh Dinas Kesehatan Kota Batu. [foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMESINDONESIA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/13/86359-simulasi-vaksin-covid-19.jpg)
"Pada orang yang mempunyai gangguan sistem imun dikhawatirkan sistem kekebalan yang terbentuk justru akan menyerang sel-sel tubuh nya sendiri," tukasnya.
Lebih lanjut, Harisson mengimbau warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) meski telah divaksin Covid-19.
Baca Juga:Ribka Tjiptaning Ingin Tegaskan Agar Negara Jangan Berbisnis dengan Rakyat
Ia mengatakan menurut BPOM efikasi vaksin sinovac sebesar 65,3%. Ini bearti vaksin sinovac berpotensi menurunkan kemungkinan seseorang terinfeksi covid-1.
- 1
- 2