"Tapi baru kami dapat kabar, ada dua lagi yang teridentifikasi hari ini. Salah satunya dari Kalbar. Jadi, sesuai manifest, ada 49 korban teridentifikasi dan 13 korban yang belum teridentifikasi," bebernya.
Dari banyaknya body part yang berjumlah 325 kantong jenazah itu, Ginting berharap tim DVI bisa bekerja maksimal mengumpulkan body part dengan metode pemeriksaan yang sesuai dengan SOP internasional.
"Jadi, doa kami, harapan kita semua, agar yang belum teridentifikasi segera teridentifikasi. Kita berharap, korban yang berjumlah 62 orang ini semuanya bisa teridentifikasi," harapnya.
Selain itu, tim Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Kalimantan Barat juga masih tetap memberikan pelayanan. Tim HIMPSI masih tetap melakukan home visit kepada keluarga korban yang belum teridentifikasi.
Baca Juga:Operasi Pencarian Korban dan Puing Sriwijaya Air SJ 182 Dihentikan
"Jadi, bagi kami di lintas sektor, baik itu dari tim DVI, maskapai, SAR, psikolog maupun pihak bandara, akan memberikan informasi atau perkembangan yang kami dapat dari pusat," tutup Ginting.
Untuk diketahui, pada Jumat pagi tadi, telah dilakukan penaburan bunga dari kapal KRI Semarang di Kepulauan Seribu.
Dari data yang diupdate pada Jumat, 22 Januari 2021, pukul 18.07 WIB, terdapat 4 warga Kalbar yang masih belum teridentifikasi.
Di antaranya adalah, Panca Widia Nursanti asal Pontianak, bayi bernama Daniya yang merupakan anak dari korban Supianto warga Pontianak.
Kemudian korban atas nama Razanah asal Kabupaten Ketapang dan Muhammad Nur Kholifatul Amin asal Kabupaten Mempawah.
Baca Juga:Pemakaman Pramugari Sriwijaya di Bali, Diiringi Tangis Haru
Proses identifikasi masih terus dilakukan oleh tim DVI Polri. Jika nanti ada korban yang teridentifikasi kembali, maka akan dilakukan pemulangan jenazah kepada pihak keluarga.