Pelaku Pembakar Jemuran yang Hebohkan Warga Kramat Jati Ternyata Bocah di Bawah Umur Alami Halusinasi

Berdasarkan hasil mediasi, diduga bocah tersebut mengalami halusinasi karena melihat makhluk yang tidak kasatmata ketika kejadian

Bella
Jum'at, 23 September 2022 | 07:20 WIB
Pelaku Pembakar Jemuran yang Hebohkan Warga Kramat Jati Ternyata Bocah di Bawah Umur Alami Halusinasi
Pelaku pembakar jemuran di Kramat Jati anak di bawah umur. (tangkap layar/ist)

SuaraKalbar.id - Pembakar jemuran milik sejumlah warga di RW11, Kelurahan/Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur diduga merupakan seorang bocah yang masih di bawah umur diduga menjadi pelaku.

Ketua RT04/RW11, Trisno mengungkapkan, dugaan yang mengarah kepada seorang anak berusia sekitar 10 tahun itu berdasarkan rekaman kamera tersembunyi.

"Jadi memang di CCTV tidak ada pas dia membakar. Cuman kita cek satu jam sebelum kejadian dan sesudah itu hanya anak itu yang lewat di lokasi. Makannya diduga dia," kata Trisno di Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Menurut Trisno, setidaknya ada enam rumah warga di wilayah RT04, RT17, dan RT08/RW11 yang jemurannya dibakar pada Senin (19/9) dan Selasa (20/9) siang.

Baca Juga:Jadi Runner Up Lomba Taekwondo, Ekspresi Anak Ini Terima Medali Bikin Gemas

Menurutnya, aksi pembakaran jemuran di salah satu rumah warga itu pertama kali terjadi di wilayah RT17/RW11.

"Pas kejadian pertama itu awalnya dikira bukan dibakar. Dikira korsleting karena di dekat jemuran itu ada pompa air," kata Trisno.

Warga baru curiga api tersebut sengaja disulut karena pada keesokan harinya peristiwa serupa kembali terjadi. Beruntung api yang membakar jemuran itu berhasil dipadamkan warga sebelum membesar.

Meski begitu, bagian pintu rumah dan atap rumah warga rusak akibat api tersebut.

"Warga takutnya kalau sampai kebakaran. Karena di sini kan permukiman padat penduduk ya, gang sempit. Kalau kebakaran mobil Damkar tidak bisa masuk ke sini," kata Trisno.

Baca Juga:Kocak! Bocah Laki-laki Ini Tukarkan Uang di Toko Bikin Orangtua Bengek Tengah Malam

Menurut Trisno, pengurus RW 11 sudah menemui orang tua pelaku tersebut untuk memastikan kejadian.

Berdasarkan hasil mediasi, diduga bocah tersebut mengalami halusinasi karena melihat makhluk yang tidak kasatmata ketika kejadian. Kasus itu kemudian berakhir secara kekeluargaan.

"Karena kondisinya seperti itu dan masih anak akhirnya ya sudah, kasus diselesaikan secara kekeluargaan. Kita minta yang penting anak itu diawasi saja agar jangan sampai kejadian lagi," kata Trisno. Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini