Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Jum'at, 11 September 2020 | 17:47 WIB
Ilustrasi Banjir. (Pixabay.com/Hermann)

SuaraKalbar.id - Bencana banjir yang menerjang Kapubaten Mempawah, Kalimantan Barat terus meluas. Bahkan melanda hampir seluruh kecamatan.

Di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, sebanyak 7.167 jiwa atau 1.882 kepala keluarga (KK) terdampak.

Namun warga memilih untuk bertahan di rumah masing-masing hingga Jumat (11/9/2020) sore. Hal tersebut disampaikan oleh kepala desa setempat, Abdul Hamid.

"Jumlah warga terdampak 7.167 jiwa atau 1.882 kepala keluarga. Sejauh ini, warga masih bertahan di rumah
masing-masing. Belum ada yang dievakuasi," ujarnya seperti dikutip suarakalbar.co.id.

Baca Juga: Toko Arloji di Jakal Kebakaran, Pemilik Sempat Terjebak di Lantai 3

Abdul Hamid merincikan dusun yang terdampak banjir yakni Sebukit Rama, Suap, Pasir Tengah, Parit Amanku, Lestari dan Dusun Pasir Laut. Sementara di antara enam dusun itu, Sebukit Rama yang dinilai paling parah.

Ia mengatakan, Kapolres Mempawah, AKBP Tulus Sinaga dan Dandim Letkol Inf Dwi Agung Prihanto sudah melakukan peninjauan.

Tulus Sinaga menyarankan agar pemerintah Desa Pasir dan seluruh elemen masyarakat waspada jika terjadi lagi kenaikan debit air secara tak normal.

“Apalagi saat ini hujan masih mengguyur deras. Jadi bapak Kapolres menyarankan agar kami segera menyiapkan lokasi evakuasi jika air semakin naik untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan," ungkapnya.

Abdul Hamid memprediksi, dalam beberapa jam mendatang, air akan terus naik sehingga dirinya bersama pemerintah desa, bhabinkamtibmas dan babinsa, serta seluruh elemen di Desa Pasir terus melakukan pemantauan.

Baca Juga: Prosesi Pemakaman di Mempawah Terhalang Akibat Bendungan Jebol

Sementara itu, Kota Mempawah sebagai ibukota kabupaten, juga mulai terendam banjir. Di berbagai sudut jantung kota, air sudah menggenangi jalan raya dan kompleks pemukiman warga. Misalnya di Tanjung Berkat, kawasan Terusan Jalan Gusti M. Tauk, kawasan Pasar Mempawah dan jalan Veteran.

Load More