Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 12 November 2020 | 11:46 WIB
Polisi menangkap 2 remaja berpakaian serba hitam saat demo mahasiswa memperingati satu tahun Jokowi berkuasa di periode 2. (KanalKalimantan)

SuaraKalbar.id - Habib Rizieq Shihab meminta pemerintah membebaskan mahasiswa yang pelajar yang ditangkap saat demo UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu. Rizieq minta hentikan kriminalisasi.

Hal itu diserukan Habib Rizieq lewat ceramahnya yang disiarkan Front TV, mengatakan FPI dan pendukungnya membuka luas rekonsiliasi dengan pemerintahan Jokowi. Namun hal pertama untuk menuju perdamaian itu, mesti dilakukan dialog.

Tanpa dialog, kata Habib Rizieq, mustahil rekonsiliasi terwujud. Selain itu, Habib Riziqe menyindir kelakuan rezim Jokowi yang main tangkap kubu yang beda pendapat dengan pemerintah.

Habib Rizieq mengaku sepakat dengan adanya dialog dengan pemerintah. Namun sebelum dialog dilaksanakan, Habib Rizieq mensyaratkan akhiri kriminalisasi ulama, aktivis serta buruh dan mahasiswa. Setop kriminalisasi.

Baca Juga: Habib Rizieq: Kalau Beda Pendapat Jangan Main Tangkap dan Ditersangkakan!

“Kita siap rekonsiliasi, siap damai, ahlan wasahlan. Tapi bebaskan para habaib dan aktivis kita. Bebaskan Ustaz Abu Bakar Baasyir, Habib Bahar bin Smith, Dr.Syahganda Nainggolan, Anton Permana, Bambang Nur Hidayat. Bebaskan para buruh, mahasiswa, pelajar yang penuhi ruang tahanan,” katanya seperti dikutip dari Hops.id--media jaringan Suara.com, Kamis (12/11/2020).

Demo mahasiswa di Bogor (Suara.com/Andi)

Setelah kriminalisasi itu dihentikan, maka Habib Rizieq siap dialog dengan pemerintah. Mau di mana pun kapan pun sampai berapa dialog dijadwalkan, Habib Rizieq bakal siap.

“Pemerintah inginnya apa dari umat dan habaib serta ulama. Mau bicara berjam-jam kita siap. Bukan monolog ya. Nanti kita dengarkan apa keinginan pemerintah dan apa keinginan umat,” jelasnya.

Dia mengatakan selain setop kriminalisasi, dia meminta pemerintah juga tobat, jangan lagi mengulangi kesalahan yang sudah-sudah.

“Kalau kemarin tidak adil, besok wajib adil. Kalau kemarin ingkar janji besok wajib tidak ingkar janji. Yang kemarin khianat besok nggak boleh khinat. Yang kemarin kriminalisasi, jangan lagi kriminalisasi, jangan lagi ada penista agama dilindungi seperti kemarin,” katanya.

Baca Juga: Analis: Bisa Jadi Pemerintah Berikan Penghargaan Kepada Habib Rizieq

Revolusi Akhlak

Dalam ceramahnya, Habib Rizieq menyinggung soal penerapan Revolusi Akhlak. Dia mengatakan jika Presiden Jokowi mau melaksanakan revolusi tersebut, maka Habib Rizieq tak ragu meminta pendukungnya untuk tunduk pada Jokowi.

“Kalau pemerintah lakukan dan laksanakan Revolusi Akhlak, kami siap dukung. Kalau Revolusi Akhlak dilakukan, kami siap tunduk pada aturan Anda (pemerintah). Kalau tidak adil, gelombang rakyat akan melawan ketidakadilan,” tegas Habib Rizieq.

Dia menegaskan FPI dan dirinya bukan memusuhi Pemerintah dan sebagainya. Habib Rizieq mengatakan musuh mereka adalah ketidakadilan.

“Sekali lagi kita yang ada di sini habaib, ulama, sekali lagi kita bukan musuh pemerintah. Kita bukan musuh negara, kita bukan musuh tentara, kita bukan musuh polisi,” katanya.

Load More