Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Selasa, 15 Desember 2020 | 06:20 WIB
Mantan Menteri Agama Quraish Shihab. (Suara.com/M. Yasir).

SuaraKalbar.id - Cendekiawan Islam Quraish Shibab mengungkap pandangannya mengenai ucapan selamat Natal.

Dia menyebut muslim boleh menyampaikan ucapan selamat Natal kepada umat Nasrani asalkan tidak mempengaruhi akidah.

Bukan tanpa sebab, menurut Quraish Shihab ucapan selamat Natal tercantum dalam Al Quran.

Dia menjelaskan tafsir ucapan selamat Natal dalam kitab suci umat Islam tersebut.

Baca Juga: Kumpulan Bacaan Latin Surat Pendek yang Mudah Dihafal

Mengutip dari Suarabanten.id, Quraish Shihab mengatakan bahwa ucapan itu pernah dilontarkan oleh Nabi Isa AS saat menyambut kelahirannya.

“Selama akidah Anda tetap terjaga, maka mau ucapkan greeting ‘Selamat Natal’, boleh saja. Bahkan, di Al Quran itu ada ucapan Selamat Natal. Sosok yang pertama kali mengucapkannya adalah Isa AS. Dikatakan saat dia lahir, ‘salam sejahtera bagiku pada kelahiranku’. Itu kan Selamat Natal,” ujarnya dikutip dari saluran Youtube Guzz TV.

Quraish Shihab mengatakan umat Muslim boleh memberi ucapan selamat Natal kepada orang Kristen. Asalkan ucapan tersebut tak berdampak pada akidah umat muslim yang mengucapkannya.

Quraish Shihab (jepretan instagram Quraish Shihab)

Dia memastikan perdebatan mengenai hukum mengucapkan Selamat Natal hanya berlaku di sejumlah negara di Asia Tenggara. Salah satunya, Indonesia.

Sementara di kawasan lain, misalnya Timur Tengah, perdebatan sejenis sudah mulai ditinggalkan.

Baca Juga: Muslim Pro Dikabarkan Jual Data ke Militer AS, Simak Fakta-faktanya

“Di Mesir, Grand Syekh Al Azhar pergi berkunjung untuk ucapkan Selamat Natal. Kita bergembira dengan kegembiraan mereka, tapi tidak mengganggu akidah kita. Itu boleh. Lakum diinukum wa liya diin. Saya kira itu, saya tidak sependapat dengan mereka yang melarang. Terlalu sempit pikirannya,” tegasnya.

Sementara di kesempatan berbeda, dikutip dari saluran Youtube Najwa Shihab, Quraish menyebut, mengucapkan Selamat Natal ke umat Kristiani bukan hanya boleh, melainkan juga bagus atau disarankan.

Sebab, kata dia, ikut bahagia saat orang lain merasa bahagia merupakan sikap yang terpuji.

“Kita tidak akan berkata boleh atau tidak, tapi sebenarnya bagus. Bagus kita ikut bergembira dengan kegembiraan siapa pun. Sebab pada prinsipnya, dalam ajaran agama, siapa pun orang itu, dia bisa jadi saudara seiman dengan kita, atau sekemanusiaan dengan kita," ujarnya.

Quraish Shihab melanjutkan, “Ketika dia bergembira, mari kita ikut bergembira. Ketika dia bersedih, mari kita ikut berbelasungkawa. Semua dari kita, Islam, Katolik, Protestan, dan sebagainya, semuanya mengagungkan Nabi Isa. Karena kehadirannya membawa ajaran dari sumber yang sama di mana Nabi Muhammad menerimanya.

Load More