Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Selasa, 05 Januari 2021 | 17:46 WIB
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji. (Suara.com/Eko)

SuaraKalbar.id - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengungkapkan dirinya tidak bisa disuntik Covid-19 meski sebenarnya mau jadi yang pertama divaksin.

Bukan tanpa sebab, alasan Sutarmidji tidak bisa divaksin Covid-19 karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan.

Pria yang karib disapa Bang Midji itu pernah terjangkit virus Covid-19. Selain itu, dia memiliki penyakit baawaan.

"Saya sebenarnya mau jadi yang pertama tapi kondisi kesehatan saya tidak memungkinkan, selain sudah lebih dari 59 tahun, saya pernah Covid-19 dua kali dan ada penyakit," ujarnya seperti dikutip dari Suarakalbar.co.id--jaringan Suara.com, Selasa (5/1/2020).

Baca Juga: Jokowi: 700 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Dikirim ke Daerah

Menurutnya, jika seseorang telah mendapatkan vaksin Covid-19 maka seseorang tersebut mendapatkan kekebalan terhadap virus corona.

"Kalau orang yang sudah mendapatkan vaksin maka daya tahan tubuhnya akan meningkat dan ruang geraknya akan lebih bebas tidak takut lagi akan virus," jelasnya.

Kolase Vaksin Covid-19. (AFP/Norberto Duarte/ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Lebih lanjut, ia memahami kekhawatiran masyarakat akan penggunaan vaksin Covid-19. Bahkan ada yang menyatakan takut terhadap dampak dari vaksin Covid-19 tersebut. Baginya hal itu wajar.

"Kalau takut wajar tapi setelah dinyatakan aman oleh BPOM maka harusnya masyarakat yakin. Ini jalan terbaik dari pemerintah untuk masyarakat," ujarnya.

Untuk diketahui, sebanyak 18.360 vaksin Covid-19 telah tiba di Kalimantan Barat hari ini. Vaksin tersebut akan didistribusikan ke 14 Kabupaten/Kota yang ada di Kalbar.

Baca Juga: Tuai Kritik! Viral Video Upacara Pengiriman Vaksin Covid-19

Sutarmidji menerangkan akan dilakukan pemberian vaksin Covid-19 kepada 10 orang pertama, salah satunya tokoh masyarakat pada 13 Januari mendatang.

Meski tak bisa ikut divaksin, dia mengatakan kegiatan tersebut dapat menumbuhkan keyakinan warga jika vaksin Covid-19 tak membahayakan sehingga tidak ada lagi kekhawatiran.

"Tak mungkin kita hidup dengan pembatasan seperti adanya Covid seperti saat ini, makanya ada vaksin dan pemberian
vaksin jugakan bertahap," pungkasnya.

Load More