Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Minggu, 10 Januari 2021 | 08:36 WIB
Petugas melintasi logo perusahaan angkutan udara Sriwijaya dan NAM Air di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Fauzan]

Agus Minarni Melayat ke Malang

Agus Minarni dan suaminya Muhammad Nur Kholifatul terbang ke Pontianak usai melayat mertuanya di Malang, Jawa Timur pada 20 Desember 2020 lalu.

Perempuan yang berprofesi sebagai guru di SMA Negeri 1 Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah. Sementara suaminya Ustaz Muhammad merupakan pengasuh di Pesantren Darussalam, Sengkubang, Kabupaten Mempawah.

Menurut Harry Ilyas, kerabat Agus Minarni, saat dihubungi pada Sabtu malam dari Pontianak, Agus Sumarni berangkat bersama suaminya.

Baca Juga: Menhub Pantau Langsung Posko Pencarian Pesawat Sriwijaya Jatuh di JICT 2

"Kalau tidak salah dekat libur Natal kemarin berangkat," kata dia seperti dikutip dari Antara.

Kebetulan, ujar Harry, pada Minggu (10/01/2021) besok adalah jadwal arisan keluarga besar Sengkubang di Sengkubang, Kabupaten Mempawah.

"Besok kami dari arisan keluarga besar Sengkubang, akan kumpul di Pesantren Darussalam. Orang tua Kak Agus Sumarni, pendiri pesantren tersebut," ujar Harry.

Ustad Muhammad Nur Kholifatul Amin dan Agus Minarni mempunyai dua anak, salah satunya tengah mondok di Pesantren Gontor di Malang.

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga: Satu Keluarga Asal Sumsel Jadi Penumpang Sriwijaya Air yang Hilang Kontak

Load More