Nantinya, sembilan keluarga inti dari pada korban ini akan dihadirkan untuk membantu proses identifikasi dari barang-barang yang ditemukan tim SAR gabungan di lokasi jatuhnya pesawat ini.
Faisal Rahman, Distrik Manager Sriwijaya Air Grub Pontianak membenarkan bahwa sembilan orang keluarga inti dari satu rombongan penumpang atas nama Mulyadi sudah tiba di Jakarta.
“Pagi tadi sembilan keluarga sudah diberangkatkan. Dan, saat ini mereka sudah di hotel. Selama para keluarga korban ini ada di Jakarta kami fasilitasi segala kebutuhannya,” jelas Faisal di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ-182 Pontianak.
Sembilan orang keluarga ini, kata Faisal, termasuk dari tiga orang keluarga yang direncanakan berangkat pada pukul 14.00 Wib nanti.
Baca Juga: Jadwal Mendadak Berubah, Pramugari Ini Selamat dari Tragedi Sriwijaya Air
“Tadi malam ada permintaan untuk berangkat pagi, jadi apa yang diinginkan penumpang, kami coba untuk fasilitasi,” tutupnya.
Sementara itu, sesudah pihak keluarga besar Mulyadi diberangkatkan, ibu dan ayahnya yang tiba dari Sintang turut membantu proses identifikasi ini dengan memberikan data dan sampel DNA kepada Tim DVI Biddokkes Polda Kalbar di Posko Crisis Center.
“Tadi ibu dan bapak Bang Mulyadi ke sini cuma memberikan data dan sampel DNA,” tutur Guntur, sepupu korban.
Sebagaimana diketahui, pihak keluarga merasa terkejut mendengar kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Pasalnya, sehari sebelum musibah ini terjadi, Mulyadi yang tinggal di Kota Pontianak sempat mengabarkan, bahwa ia dan keluarga istrinya akan ke Jakarta pada tanggal 15 bulan ini. Namun, ia berangkat lebih awal.
“Kami terkejut. Jumat sebelum kejadian pada hari Sabtu itu, dia nelepon. Dia mengabarkan kabar bahagia bahwa istrinya sedang mengandung. Mereka baru nikah dua bulan yang lalu. Dan dia sempat bilang akan ke Jakarta pada 15 Januari. Tahunya dapat kabar duka ini dari teman-temannya di Pontianak,” kata Ponijan, ayah dari Mulyadi.
Baca Juga: Black Box Sriwijaya Air SJ 182 Terus Dicari, Mobil Miliki Record Data Mirip
Ia kini hanya bisa pasrah sambil berdoa. Termasuk berharap ada mukjizat untuk keselamatan keluarganya.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Minta Wali Kota Depok Minta Maaf, Buntut Bolehkan Mobil Dinas untuk Mudik
-
Lucky Hakim Siap Disanksi Buntut Pelesiran ke Jepang Tanpa Izin, Dedi Mulyadi: Gentle!
-
Beda Reaksi Dedi Mulyadi Soal Lucky Hakim ke Jepang demi Anak vs Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor
-
Belum Beri Sanksi Buntut Pelesiran Lucky Hakim ke Jepang, Kemendagri: Pemeriksaan Akan Dikembangkan
-
Kang Dedi Mulyadi Sebut Akan Berhentikan Pegawai Pemda Yang Sakiti Perempuan
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
UMKM Aksesoris Fashion Tembus Internasional Berkat Dukungan BRI
-
Catat! Cum Date 10 April 2025, Siap-Siap Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Viral Dokter Residen asal Pontianak Perkosa Penunggu Pasien di Bandung
-
Waspada Beras Oplosan! Ini Cara Membedakan Beras SPHP Asli dan Palsu
-
Polresta Pontianak Bongkar Kasus Pengoplosan Beras SPHP, 6 Ton Disita dan Satu TersangkaDiamankan