SuaraKalbar.id - Seusai teridentifikasi, jenazah Agus Minarni korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 akan pulangkan ke Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).
Rencananya, mendiang yang merupakan guru SMA N 1 Mempawah Hilir akan diterbangkan dari Jakarta ke Pontianak, Sabtu (!6/1/2021).
Selanjutnya, jenazah akan dimakamkan di kampung halamannya di Mempawah.
Distrik Manager Sriwijaya Air Pontianak, Faisal Rahman menerangkan, sampai hari ketujuh ini sudah ada 12 korban yang sudah teridentifikasi. Enam darinya adalah warga Kalimantan Barat.
"Di antara enam korban itu, sudah terkonfirmasi untuk dimakamkan di luar Kalbar (Asy Habul Yamin asal Sintang dimakamkan di Jakarta Selatan). Kemudian ada satu lagi yang sudah terkonfirmasi besok Insya Allah akan diterbangkan dari Jakarta ke Pontianak," jelas Faisal di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 Pontianak, Jumat (15/1/2021) sore.
Ia menerangkan, korban yang akan diterbangkan dari Jakarta atas nama Agus Minarni, warga Kabupaten Mempawah.
"Kita menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ 186, penerbangan pukul 14.30 WIB. Insya Allah, mendarat pukul 16.05 WIB. Nanti ketika tiba di Pontianak, dilakukan serah terima dan langsunh dibawa ke Mempawah," ujarnya.
Pemulangan jenazah Agus Minarni ini merupakan yang kali pertamanya. Untuk itu, kata Faisal, pihaknya sudah dan akan terus berkoordinasi dengan Pemprov Kalbar dan stakeholder yang ada di Posko Crisis Center. Sudah ada beberapa poin pelaksanaan teknisnya.
"Tapi intinya, Sriwijaya tetap fokus memfasilitasi sampai pemakaman. Jadi, dari proses awal sampai selesai, Insya Allah kami fokus memfasilitasi semuanya," katanya.
Baca Juga: Hari Ini, Basarnas Fokuskan Pencarian Korban Sriwijaya Air di 3 Pulau Ini
Agus Minarni merupakan salah seorang penumpang dalam musibah pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182. Ia di pesawat itu bersama suaminya Muhammad Nur Kholifatul Amin yang merupakan ustaz pengasuh di Pesantren Darussalam, Sengkubang, Mempawah.
Agus Minarni dan suami baru berpergian ke Jawa Timur untuk melayat mertuanya yang meninggal dunia pada bulan Desember lalu. Sekaligus menjenguk anak mereka yang bersekolah di Pesantren Gontor.
Namun, perjalanan udaranya terhenti di perairan Kepulauan Seribu lantaran pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan.
Kontributor : Ocsya Ade CP
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
3 Orang Utan Kalimantan Dilepasliarkan di TNBBBR
-
Realisasi PBB-P2 Singkawang hingga Desember 2025 Baru Mencapai 38 Persen
-
Bandara Supadio Pontianak Proyeksikan Peningkatan 14 Persen Penumpang di Momen Nataru
-
BI Buka Layanan Penukaran Uang di Sejumlah Gereja di Kalbar Jelang Natal 2025, Berikut Lokasinya
-
Pemkot Pontianak Gelar Pasar Murah, 3.500 Paket Sembako Disiapkan