SuaraKalbar.id - Musibah banjir yang melanda Kalimantan Selatan tak hanya merendam rumah warga dan melumpuhkan aktivitas, namun juga memakan korban jiwa.
Perkembangan terkini menyebutkan sebanyak lima orang ditemukan meninggal dunia akibat terseret arus banjir di Desa Hentakan, Hulu Sungai, Kalsel.
Desa Hentakan diketahui menjadi wilayah yang cukup parah terdampak banjir Kalsel. Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Desa Hantakan, Sri Winda.
"Sudah ada 5 mayat ditemukan. Mungkin warga desa di hulu sungai," ujarnya kepada Antara Kalsel saat membagi logistik, dilaporkan, Sabtu.
Ia menuturkan banyak warga menyaksikan salah satu korban hanyut melambaikan tangan meminta pertolongan bertengger di atas atap rumah.
Seorang tokoh masyarakat Muhammad Rifani menyampaikan hal serupa. Ia mengatakan diperkirakan masih ada mayat yang belum ditemukan.
"Korban jiwa diperkirakan ada puluhan orang, karena sekarang sudah ada lima mayat yang ditemukan," katanya.
Sementara untuk laporan orang hilang. kata dia, masih belum terverifikasi. Kemungkinan besar ada puluhan orang juga yang hilang.
"kami di sini masih menangani bantuan logistik," ujar pria yang akrab disapa Datu Manggasang itu.
Baca Juga: Ratusan Warga Mengungsi ke Musala dan Balai Desa Akibat Banjir Jember
Dia menerangkan ada kampung yang disapu habis oleh banjir dan diperkirakan banyak korban jiwa berasal dari hulu sungai Desa Hantakan, pemukiman daerah aliran sungai (DAS) Hantakan.
Menurut informasi warga, banjir langsung menerjang Desa Hantakan pada Kamis (7/1/2021) sekitar pukul 22.00 Wita. Malam itu banyak warga hanya bisa menyelamatkan diri dan keluarga menuju dataran tinggi.
"Cuma sempat menyelamatkan anak anak langsung ke sini (sekarang jadi pengungsian). Rumah habis tinggal tunggul," ujar seorang wanita dengan bayinya dipengungsian.
Terlihat, situasi Desa Hantakan yang berada di pinggiran DAS itu porak poranda, fasilitas umum, pasar dan banyak rumah hancur tertinggal puing.
Masih terdengar gemuruh dari debit air yang berangsur menyusut itu. Sore tadi, warga terlihat membersihkan harta benda di dalam rumah dari lumpur. Banyak anak-anak, wanita dan usia renta di sana. Saat ini logistik sangat diperlukan.
Puskesmas rawat inap di Desa Hantakan menjadi tempat pengungsian sekaligus posko utama di Kecamatan Hantakan jaraknya sekitar 500 dari kampung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
Terkini
-
BRI Dukung Inovasi Pegadaian dengan TRING!, Dorong Akses Investasi Emas Digital untuk Masyarakat
-
Panduan Lengkap Klaim Saldo ShopeePay Gratis Rp2,5 Juta Lewat Sebar ShopeePay Hari Ini
-
Rezeki Nomplok! ShopeePay Bagi-Bagi Saldo Gratis Rp2,5 Juta, Buruan Sikat!
-
Babyface Live in Jakarta 2025, BRI Bagi-bagi Diskon Tiket 25%
-
BRI Diganjar Penghargaan IICD 2025 karena Tegakkan Prinsip Governance, Risk, and Compliance