SuaraKalbar.id - Kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II TPI Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat berinisial RFS terhadap pegawainya masih didalami Polres Sanggau.
Penyidik Sat Reskrim Polres Sanggau terus memproses perkara ini agar terungkap dengan jelas. Sejumlah saksi ahli akan diperiksa.
"Karena korban dan terduga tersangka sudah dewasa, otomatis kami perlu melakukan langkah-langkah penyelidikan dan penyidikan secara profesional untuk membuat terang permasalahan ini," tegas Kapolres Sanggau, AKBP Raymond Marcellino Masengi kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Rabu (20/1/2021).
Raymond menerangkan, dugaan pelecehan seksual ini sejatinya dilaporkan ke Polsek Entikong. Dalam laporan itu, korban yang merupakan pegawai Kanim Kelas II TPI Entikong itu mengaku mendapat perbuatan pelecehan seksual yang dilakukan oleh RFS, pada Kamis 14 Januari 2021.
"Yang bersangkutan melaporkan bahwa telah terjadi perbuatan pelecehan seksual. Ini telah kita terima (laporan-- red) dan kita sedang dalam penyelidikan dan penyidikan untuk membuat terang perkara ini," tuturnya.
Sejauh ini, kata Raymond, pihaknya telah melakukan beberapa kegiatan dalam penanganan perkara, antara lain dengan melakukan proses-proses penyidikan dan melibatkan beberapa ahli.
"Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa ahli. Terutama kaitannya dengan persoalan yang dilaporkan," ujarnya.
Raymond mengatakan, pihaknya akan melaksanakan gelar perkara untuk penentuan langkah-langkah penyidikan yang akan dilaksanakan.
"Karena ini memang butuh konsentrasi khusus untuk pembuktiannya. Oleh sebab itu kami mohon sabar. Mudah-mudahan ini bisa terungkap dan terang permasalahan yang dilaporkan," terangnya.
Baca Juga: Terpaksa Nyerah, Dua Siswi SMP di Nganjuk Dirogol Empat Pemuda Mabuk
Untuk diketahui, korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Entikong sehari setelah mendapat pelecehan seksual itu. Sesaat dilaporkan, Polsek Entikong langsung gelar perkara dan berkoordinasi ke Polres Sanggau.
Saat didatangi Suara.com pada Selasa (19/1/2021), suasana di kantor tempat RFS dan korban kerja tampak seperti biasa. RFS disebut-sebut tidak ke kantor sejak Senin. Begitu juga korban yang merupakan warga asli luar Kalimantan Barat ini, tidak masuk kantor sejak Senin dengan alasan sakit.
Kontributor : Ocsya Ade CP
Berita Terkait
Terpopuler
- Moto G96 5G Resmi Rilis, HP 5G Murah Motorola Ini Bawa Layar Curved
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Misteri Panggilan Telepon Terakhir Diplomat Arya Daru Pangayunan yang Tewas Dilakban
- 7 HP Infinix Rp1 Jutaan Terbaik Juli 2025, Ada yang Kameranya 108 MP
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 Juli: Ada Pemain OVR Tinggi dan Gems
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP RAM 12 GB Memori 512 GB di Bawah Rp 5 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Mentan Amran Geram Temukan Pupuk Palsu: Petani Bisa Langsung Bangkrut!
-
Realisasi KUR Tembus Rp131 Triliun, Kredit Macet Capai 2,38 Persen
-
Pasar Modal Bergairah, IHSG dan Nilai Transaksi Melonjak Sepanjang Pekan Ini
-
Kevin Diks Berada di Situasi Tak Enak, CEO Gladbach Kasih Peringatan
Terkini
-
Rekomendasi Hampers Cangkir Pilihan Online
-
7 Fakta Grup Facebook Gay di Pontianak yang Bikin Heboh Netizen
-
Asal-usul Nama Pontianak dan Kisah Mistis di Baliknya
-
Mengenal Lebih Dekat Suku Dayak: Tradisi, Adat, dan Warisan Budaya Kalimantan Barat
-
Pria di Kubu Raya Dikeroyok dan Ditikam Lima Kali Gara-gara Tegur Pelaku Intip Istrinya