Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Sabtu, 13 Februari 2021 | 13:36 WIB
Warga Sambas meninggal dunia di Malaysia. (dok.KJRI Kuching)

SuaraKalbar.id - Jaili, seorang warga asal Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) meninggal dunia di Malaysia.

Laki-laki tersebut sempat jatuh sakit dan tak sadarkan diri sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Jaili merupakan seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Negeri Jiran.

Kepala KJRI Kuching Yonny Tri Prayitno menuturkan sebelumnya almarhum datang diantar oleh sesama PMI dari Batu Niah, Sarawak ke KJRI Kuching dengan kondisi kurang sehat pada hari Minggu (7/11). Selanjutnya Jaili langsung ditampung di shelter KJRI Kuching.

Baca Juga: TKW Asal Jember Ditemukan Tewas, Sekitar Mata Penuh Luka Lebam

"Sebenarnya kami sudah jadwalkan pemulangan almarhum pada hari Rabu (10/2), setelah proses dokumen untuk pemulangan selesai. Namun pada Kamis (11/2) sekitar pukul 08.00 waktu setempat, saat proses persiapan untuk pemulangan, suhu tubuhnya meningkat sangat tinggi dan tidak sadarkan diri,"ujarnya kepada Antara.

Kemudian, lanjut dia, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, pihak KJRI Kuching langsung menghubungi pihak rumah sakit yang segera mengirim timnya untuk proses pemeriksaan dan membawanya ke rumah sakit.

Namun Tuhan berkehendak lain, pada saat akan dibawa ke rumah sakit Jaili meninggal dunia.

"Sehari kemudian sesuai SOP Covid-19, jenazah almarhum langsung ditangani pihak Rumah Sakit Umum Sarawak untuk melakukan pengecekan apakah terpapar Covid-19 atau tidak. Setelah hasil pengecekan dinyatakan negatif," kata katanya.

Pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Sarawak, Malaysia, memulangkan jenazah Jaili, melalui perbatasan Biawak Sarawak-PLBN Aruk Indonesia, Jumat (13/2/2021).

Baca Juga: Ketahuan Joget TikTok Bareng Cewek, Pria Asal Indonesia Bunuh Istri

"Kami sebelumnya telah menghubungi pihak keluarga almarhumdi Sambas dan meminta agar jenazah dipulangkan ke rumah keluarga, sehingga kami segera memproses dokumen pemulangan almarhum tanpa menunggu jadwal repatriasi dan deportasi lagi," kata  saat dihubungi di Kuching, Jumat.

Lebih lanjut Yonny menambahkan, di PLBN Aruk jenazah diterima Satgas pemulangan PMI dan pihak keluarga yang sudah mempersiapkan ambulans pengganti untuk membawa jenazah ke kampung halaman untuk dimakamkan.

Load More