SuaraKalbar.id - Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Rakyat.
Pemerintah setempat akan merelokasi PKL yang membuka lapak di sekitar pasar rakyat dan Jalan Sanggau Ledo menuju kantor bupati.
Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis menuturkan ini kebijakan ini dilakukan demi lancarnya arus lalu lintas dan menghindari kondisi kumuh.
"PKL akan kami relokasi ke tempat lain dulu. Supaya tidak mengganggu lalu lintas. Supaya Bengkayang tidak kumuh ya. Kami minta Pol PP tertibkan dan diberi waktu tiga hari semua harus sudah pindah karena mengganggu lalu lintas," ujarnya kepada Antara, Senin (15/3/2021).
Ia menjelaskan rencana relokasi dilakukan setelah ia langsung melakukan sidak kondisi PKL di area jalan raya tersebut.
"Kami meminta agar pedagang untuk memahami guna menghindari gangguan lalu lintas dan Bengkayang tidak kumuh," jelas dia.
Sementara itu, Camat Bengkayang Robinson menyatakan bahwa pihak kecamatan dan kelurahan sudah beberapa kali memberikan peringatan terkait hal tersebut.
Bahkan Minggu lalu sudah melakukan komunikasi dan pernyataan dengan para pedagang. Namun para pedagang meminta pindah lokasi baru setelah lebaran.
"Minggu kemarin kami sudah berkomunikasi dengan para pedagang atau penjual buah, mereka mau pindah nanti setelah lebaran. Tetapi dengan hasil hari ini permintaan bupati segera diurus PKL. Kami tetap mendukung pernyataan bupati yang minta pindah dalam jangka waktu tiga hari ini," ucap Robinson.
Baca Juga: Ganteng Keterlaluan, Tubuh Kekar Pedagang Kaki Lima Ini Bikin Gagal Fokus
Pihaknya akan kembali memanggil para pedagang dan meminta untuk bergeser tempat yang baru atau lokasi yang lebih aman dan tidak mengganggu lalu lintas.
"Artinya bergeser di tempat yang tidak berisiko, ya memang kami melihat itu tempat sekarang sangat berisiko dan berada di tikungan. Dan kendaraan ramai, dan bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya menjelaskan.
Kepala Bidang Penegak Peraturan Daerah (PPD) Satpol PP Bengkayang, Dalawi mengaku akan menyampaikan pemberitahuan tersebut kepada pedagang. Apabila dalam batas waktu tiga hari para pedagang masih ngotot berjualan di pinggir jalan, maka akan ditertibkan.
"Kalau lewat tiga hari mereka masih di tempat maka akan kami tindak tegas sebab mereka tidak boleh berjualan di tempat tidak semestinya. Tentu, seperti apa yang telah disampaikan bupati, kami siap melakukan penertiban serta penindakan dan dalam waktu tiga hari itu akan kami lakukan," ucap Dalawi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Dukung Perekonomian Desa Sioban Kepulauan Mentawai, Sosok Ini Masuk Kelas AgenBRILink Juragan BRI
-
TPA Natabel Jannah, Persembahan Wakapolri untuk Generasi Qur'ani Pecinta Alquran
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka, Berapa Kerugian Negara di Proyek PLTU Kalbar?
-
Surabaya Heboh! Consumer BRI Expo Tawarkan KPR Super Ringan
-
Dukung Akses Keuangan Merata, BRI Andalkan 1 Juta AgenBRILink dengan Transaksi Rp1.145 Triliun