Scroll untuk membaca artikel
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni
Selasa, 16 Maret 2021 | 11:34 WIB
Ilustrasi seorang lelaki begadang atau kerja lembur di kantor. (Shutterstock)

Para peneliti memiliki hipotesis bahwa aktivitas gen yang terkait dengan kanker mungkin juga berirama. Sedangkan, bekerja malam hari bisa mengganggu ritme gen tersebut.

Mereka juga telah melakukan eksperimen simulasi kerja shift yang melibatkan 14 peserta selama 7 hari di dalam laboratorium tidur di WSU Health Sciences Spokane.

Setengah peserta mencoba bekerja shift malam selama 3 hari dan sisannya bekerja pada siang hari selama 3 hari. Setelah menyelesaikannya, semua peserta diamati secara rutin dan kontan untuk mempelajari ritme biologis yang dihasilkan secara internal dan tidak tergantung pada pengaruh eksternal.

Para peserta juga diminta tetap terjaga selama 24 jam dalam posisi setengah bersandar di bawah paparan cahaya dan suhu ruangan yang kostan. Mereka juga diberi makanan ringan yang sama setiap jam dan peneliti mengambil sampel darah mereka setiap 3 jam.

Baca Juga: Mengira Keguguran, Wanita Hamil Ini Rupanya Alami Gejala Kanker Usus Besar

Hasil analisis sel darah putih yang diambil dari sampel darah menunjukkan bahwa banyak ritme gen terkait kanker berbeda ketika seseorang bekerja shift malam dibandingkan shift siang.

Khususnya, gen yang terkait dengan perbaikan DNA menunjukkan ritme berbeda ketika bekerja shift siang dan akan kehilangan ritmenya ketika bekerja shift malam.

Kemudian, para peneliti melihat konsekuensi dari perubahan ritme gen terkait kanker. Mereka menemukan bahwa sel darah putih yang diisolasi dari darah peserta shift malam menunjukkan lebih banyak bukti kerusakan DNA, dibandingkan dengan partisipan yang bekerja shift siang.

Setelah memaparkan sel darah putih yang terisolasi ke radiasi pengion pada dua waktu berbeda dalam sehari, para peneliti menemukan sel yang dipancarkan di malam hari menunjukkan adanya peningkat kerusakan DNA.

Artinya, sel darah putih dari peserta shift malam lebih rentan terhadap kerusakan eksternal akibat radiasi, yang menjadi salah satu faktor risiko kanker.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun, Suga BTS Sumbang 100 Juta Won Untuk pasien Kanker

"Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bahwa jadwal shift malam membuang waktu ritme gen terkait kanker dengan cara mengurangi keefektifan proses perbaikan DNA tubuh saat paling dibutuhkan," kata Jason McDermott, seorang ilmuwan komputasi dari Divisi Ilmu Biologi Laboratorium Nasional Pacific Northwest.

Load More