Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita | Hikmawan Muhamad Firdaus
Selasa, 30 Maret 2021 | 19:18 WIB
Ilustrasi penjara (shutterstock)

SuaraKalbar.id - Pelarian seorang buronan yang telah bersembunyi selama 7 tahun berakhir setelah sosoknya muncul dalam video di media sosial. 

Pelaku sudah berusaha menutupi wajahnya, namun tato di tubuhnya masih terlihat hingga akhirnya diciduk oleh polisi.

Dia adalah Marc Feren Claude Biart, buronan mafia asal Italia. Biart ditangkap usai tampil di sebuah video masak-memasak yang diunggah ke YouTube.

Kala itu, dia menunjukkan kebolehan memasak masakan Italia. Dalam video tersebut, dia tidak pernah menunjukkan wajahnya, tetapi tato di tubuhnya membuatnya petugas polisidapat mengenalinya.

Baca Juga: Jegal Mafia Pangan Jelang Ramadan, Polisi akan Turun ke Sawah dan Pasar

Sebelum tertangkap di Karibia, buronan berusia 53 tahun tersebut menjalani kehidupan tenangnya di Boca Chica, Republik Dominika.

Menyadur The Guardian, Selasa (30/3/2021), menurut keterangan polisi dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, komunitas ekspatriat lokal Italia menganggapnya "orang asing".

Biart buron sejak 2014, ketika jaksa penuntut Italia memerintahkan penangkapannya karena perdagangan kokain di Belanda atas nama klan Cacciola dari mafia 'Ndrangheta.

Mafia 'Ndrangheta lainnya ditangkap di Portugal pada hari Senin. Francesco Pelle, yang juga buron selama 14 tahun dan dianggap sebagai salah satu buronan Italia paling berbahaya, dilacak di sebuah klinik di Lisbon tempat ia dirawat karena Covid-19.

Pelle adalah bagian dari klan Pelle 'ndrina di Calabria dan merupakan pemain kunci dalam perseteruan antara keluarga mafia Pelle-Romeo dan Nirta-Strangio yang dimulai di kota San Luca dan menyebabkan pembunuhan enam orang di kota Duisburg, Jerman pada tahun 2007.

Baca Juga: Kocak, Pria Ini Ubah Tato Naomi jadi Indomie Gegara Putus Cinta

Pelle dituduh memerintahkan pembunuhan Giovanni Nirta, bos dari klan saingan namun selamat dari serangan itu. Empat orang lainnya, termasuk seorang anak, terluka dalam serangan itu.

Load More