Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita | Hernawan
Selasa, 30 Maret 2021 | 20:46 WIB
Ali Imron. (suara.com/Bagus Santosa)

Ali Imron kemudian menguraikan cara mengantisipasi aksi terorisme seperti bom bunuh diri di Gereja Makassar.

"Nah apa yang terjadi sebetulnya? Sering saya sampaikan sosialisasi terhadap terorisme di Indonesia itu penting. Kenapa? Supaya masyarakat Indonesia itu ngerti benar apa fakta teroris itu, karena masih banyak yang belum tahu," tukas Ali Imron.

"Ketika belum tahu akhirnya tidak tahu ketika ada teroris yang masuk di kalangan mereka, mengajarkan paham, tidak ada yang mengantisipasi. Masyarakat banyak yang tidak tahu," sambung dia.

Lebih jauh, menurut dia yang perlu diantisipasi kekinian ialah apakah aksi semacam itu tergolong benar, sehingga harus dipahamkan.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Satu Terduga Teroris Lagi Jalan-Jalan di Tulungagung

Untuk diketahui, polisi menyebut pelaku bom Makassar merupakan pasutri yang baru menikah pada Agustus 2020 lalu.

Si pria berinisial L, melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar bersama istrinya YSF. L dikonfirmasi masuk dalam jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Load More