"Kadang-kadang kalau kita tidak jaga atau laksanakan tradisi ini, (hal negatif) bisa muncul. Makanya dijaga oleh masyarakat Desa Padang," tutur Saputra.
Tahun ini, adalah tahun terakhir Saputra menjadi dukun darat. Karena, posisi dia akan digantikan oleh keponakannya yang sudah mendapat panggilan jiwa. "Nanti penerusnya keponakan saya. Itu panggilan jiwa untuk bisa menggantikan atau jadi penerus dukun," tuturnya.
Pantangan dan Sejarah
Sehari sebelum ritual Semah Laut, siapa pun yang ada di Desa Padang harus mentaati pantangan. Seperti, tidak boleh melaut bagi nelayan setempat. Kemudian di daratan tidak boleh ada yang memanjat pohon atau mematahkan ranting. Karena, saat itu hantu dan roh jahat berkeliaran.
Bagi yang melanggar pantangan ini, tentu ada sanksi yang dijatuhkan. Jadi, jika ada yang melanggar pantangan sampai hari H, akan dijatuhkan sanksi membayar denda uang Rp 2,5 juta dan ketupat 200 butir. Ancaman ini agar tidak ada yang melanggar. Karena, jika pantangan dilanggar akan mendatangkan musibah bagi pelanggar atau warga setempat.
"Kalau tidak sengaja kita bisa pertimbangkan. Pantangannya ini berlaku sejak H-1. Selama satu hari itu tidak boleh melaut atau melanggar pantangan lain. Denda bagi pelanggar itu nanti untuk sesembahan juga," tegasnya.
Kalau di daerah sini, kata Saputra, hantunya cukup banyak. Biasanya mengganggu anak-anak. Tapi, ada juga roh halus yang kerap merasuki dukun di sana. Untuk memberi tanda.
"Kalau gangguan itu kadang-kadang ada perasaan yang tidak bagus. Bisa merasuki orang yang dipercayai bisa menjadi dukun kampung, tidak ke masyarakat biasa. Misalnya di kampung kita ada orang jahat mau masuk, maka dukun kerasukan," ujarnya.
Sejak itulah, setiap kali kerasukan disampaikan komunikasi meminta diadakan dukun untuk adat istiadat yang kini dinamai Semah Laut. "Kalau tidak dilaksanakan, maka kampung bakal diambil roh jahat. Jadi, kepala desa bikinlah dukun, sampailah dukun turun ke saya," ujarnya.
Baca Juga: Dinkes Sleman Imbau Warga Gelar Tradisi Padusan di Rumah Saja
Pembuatan Balai dan Jong
Balai yang dibuat oleh Saputra di Dusun Tanjung Ru selama tiga hari ini nantinya dibawa ke Dusun Padang. Boleh saja jika diangkut menggunakan kendaraan melalui jalan darat. Asal tidak ada isi di dalam balai tersebut. Setibanya di lapangan yang menjadi pusat ritual Semah Laut, balai akan diisi sesajenan.
"Kalau sudah ada isi di dalam balai, pada hari H nanti kita bawa lagi lewat jalan laut. Dari Dusun Padang ke Tanjung Ru lewat jalan laut. Paling tidak jalan di bibir pantai dan harus tersentuh air laut," ceritanya.
Setibanya di Tanjung Ru, balai ini disimpan di kawasan Tanah Merah. Sebuah kawasan yang angker di Desa Padang. "Setiap tahun di situ. Di sana daerahnya angker, benda ini tidak bisa dititip di mana-mana cuma di Tanah Merah," terangnya.
Sementara jong dibuat oleh Jabar. Lelaki paruh baya ini adalah warga Dusun Padang yang dipercayai bisa membuat jong. Karena hanya dia yang lihai.
"Adanya Pulau Karimata, tradisi ini sudah ada. Jadi saya tidak bisa menjelaskan dari asal mulanya. Saat bujangan, saya sudah ikut pengerjaan pembuatan jong ini. Sampailah sekarang, tidak ada yang lain bisa bikin selain saya," jelas Jabar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
IM3 Kenalkan SATSPAM di Pontianak, Fitur untuk Lawan Penipuan Digital
-
Luncurkan Kartu Debit Co-Branding, BRI dan INDODAX Pacu Pertumbuhan Ekosistem Keuangan Digital
-
Lewat Pameran BRI, Fashion Karya Pengusaha Muda Bali Kian Mendunia
-
5 Alasan Kenapa Blibli Dinilai Sebagai Situs Belanja Online Produk Original Terpercaya
-
Euromoney Awards for Excellence 2025 Apresiasi BRI dengan 3 Penghargaan Prestisius