Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Rabu, 21 April 2021 | 14:00 WIB
Proses pembuatan lemang, makanan khas Pontianak. (Suara.com/Ocsya Ade CP)

Suhu pada api harus stabil. Agar panasnya merata membakar semua bagian pada lemang. Makanya harus dibolak balik satu per satu bambu. Bahkan pekerja produksi lemang yang merupakan warga sekitar Gang Selamat Satu Dalam ini, tak menghiraukan banyaknya kepulan asap. Seakan sudah seperti menjadi temannya.

Setelah dipastikan masak, lemang baru bisa dinikmati. Keluarkan lemang dari dalam bambu. Bambunya bisa dibelah atau dipotong. Lemang lebih nikmat kalau masih hangat.

Pada Ramadhan ini, setiap harinya Iwan membuat adonan beras ketan sebanyak 125 kilogram. Karena pesanan sudah mulai banyak.

"Sekarang sudah mulai banyak pesanan. Setiap hari rata-rata jumlah lemang yang dibuat sebanyak 230 batang," jelas Iwan.

Baca Juga: Pindah Agama Kristen, Netizen Julid Salmafina Pernah Mau Pakai Cadar

Jumlah tersebut, masih kurang untuk mencukupi permintaan masyarakat. Rata-rata penjual lemang yang duluan mendatangi tempat produksi untuk membeli dan menjual kembali.

"Satu batang lemang kami jual seharga 25 ribu rupiah. Satu bambu lemang memiliki panjang 50 sentimeter dengan diameter ukuran kaleng susu," terangnya.

Kondisi ini, jauh berbeda pada hari biasa. Dalam proses penjualannya, ia harus menjajakan sendiri ke pasar-pasar. Itu pun tidak banyak. Paling hanya sekitar 20 sampai 30 batang lemang.

Namun, di bulan penuh berkah ini, ia tak perlu khawatir. Pembeli yang mengantre di rumahnya untuk mendapatkan kelezatan kudapan tradisonal khas Iwan. Menjelang lebaran, kata Iwan, kadang produksi bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat dari kondisi normal.

"Hari biasa proses produksi sekitar 20 hingga 30 bambu. Di bulan Ramadan ini produksi meningkat hingga 230 batang lemang," jelasnya.

Baca Juga: Dikirimi Makanan oleh Pacar via Ojol, Malah Menangis Kesal karena Ini

Meski ketiban orderan, Iwan memastikan tak mengurangi komposisi sehingga mempengaruhi rasa khas lemang olahannya. Ia selalu menjaga kepercayaan konsumen. Apalagi produksi sudah digeluti lebih dari 30 tahun. Sejak dia masih bujangan.

"Lemang saya mementingkan kualitas rasa, sehingga menjadi pembeda dengan lemang lainnya. Produksi lemang dengan dua varian yakni isian kacang dan polos. Lemang saya ini mampu bertahan selama tiga hari," tutupnya.

Itulah proses pembuatan Lemang, makanan khas Pontianak.

Kontributor : Ocsya Ade CP

Load More