SuaraKalbar.id - Setiap bulan Ramadhan, penganan khas daerah mengisi etalase-etalase di pasar atau kantin juadah. Di Kota Pontianak, ada makanan khas yang difavoritkan warga, namanya lemang.
Kali ini, Anda diajak melihat proses pembuatan Lemang makanan khas Pontianak yang jadi incaran di bulan suci Ramadhan.
Lemang dibuat dari ketan yang biasa disebut pulut oleh warga Pontianak. Bahan dasar ini kemudian dicampur santan. Proses masaknya simpel yakni dengan memasukkan adonan ke dalam ruas bambu dan dibakar.
SuaraKalbar.id belum lama ini mencoba melihat proses pembuatan lemang khas keluarga Rabuansah, di rumahnya. Warga Jalan H Rais A Rahman, Gang Selamat Satu Dalam, Kecamatan Pontianak Kota ini merupakan salah satu pembuat lemang yang ada di Pontianak.
Pria 50 tahunan ini mengatakan, dia harus dibantu keluarga untuk pembuatan lemang, karena banyak proses yang dilewati untuk menjadikan makanan unik ini.
"Proses produksi lemang cukup unik. Dimulai dari penyiapan beras ketan (pulut) yang sudah dicuci sebagai bahan baku utama," jelas lelaki yang akrab disapa Iwan ini.
Kemudian, menyiapkan bambu sebagai wadah untuk menampung adonan beras ketan. Bambu harus dipotong sesuai ruas lalu dicuci bersihkan. Jika tidak begitu, bisa menyebabkan miang atau gatal. Bambu juga harus khusus, tidak boleh asal-asalan atau tebal.
Untuk mendapatkan bambu yang pas, memiliki ruas kurang lebih 50 sentimeter dan diameter seperti kaleng susu, Iwan harus pergi ke daerah Ambawang, Segedong bahkan Bengkayang.
"Bambu pembuatan lemang ini merupakan bambu khusus dengan ruas yang panjang. Bambu ini kami beli dengan harga tujuh ribu rupiah per batang. Pembelian bahkan kita lakukan biasa dengan mobil truk," jelas Iwan.
Baca Juga: Pindah Agama Kristen, Netizen Julid Salmafina Pernah Mau Pakai Cadar
Ruas bambu yang sudah dipotong-potong, kemudian dibersihkan dilapisi dengan daun pisang. Proses yang paling rumit sepertinya ketika memasukan daun pisang ke dalam ruas bambu. Untuk orang awam, mungkin proses pada fase daun pisang ini perlu berkali-kali mencobanya.
Daun pisang berfungsi agar pulut tidak melekat langsung ke dinding bambu ketika sudah masak. Untuk daun pisang, juga tidak boleh asal-asalan. Harus daun yang muda. Gunanya, agar mudah dibentuk saat dimasukkan ke dalam bambu.
Sekarang, memang sulit mencari daun pisang muda. Karena, pada bulan Ramadan ini banyak juga orang yang menggunakan daun pisang muda untuk membuat penganan lain. Inilah yang menjadi tantangan Iwan.
Setelah bambu dilapisi daun pisang siap, rendaman beras ketan yang sudaj ditiriskan dimasukkan ke dalamnya.
Selanjutnya, ruas bambu berisi pulut didirikan di atas tungku. Kemudian masukan santan yang sudah dicampur bumbu khas ke dalam ruas bambu itu. Proses pembakaran yang memakan waktu tiga hingga lima jam.
Dalam proses ini mesti berhati-hati. Posisi ketika dibakar, bambu berisi adonan itu harus vertikal atau berdiri. Peletakan setiap ruas bambu berisi adonan juga harus rapat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
Terkini
-
Euromoney Awards for Excellence 2025 Apresiasi BRI dengan 3 Penghargaan Prestisius
-
BRI Taipei Branch Diresmikan: Layanan Perbankan Praktis untuk PMI di Taiwan
-
BRI Permudah Akses Hunian, Tawarkan Suku Bunga KPR 2,40% di Expo Bandung 2025
-
Peringati Kemerdekaan, BRI Tunjukkan 8 Langkah Nyata Perkuat Kesejahteraan dan Kemandirian Bangsa
-
BRI Bina Pengusaha Muda, Gulalibooks Menembus Pasar Literasi Anak Asia Tenggara