Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita | Chyntia Sami Bhayangkara
Senin, 26 April 2021 | 12:54 WIB
KRL Nanggala-402 saat berlayar [bennyberry/dok]

SuaraKalbar.id - Tragedi kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam meninggalkan kesedihan mendalam bagi publik. Doa terus mengalir kepada 53 kru KRI Nanggala-402 yang gugur saat bertugas, begitu juga untuk keluarga mereka.

Seiring rasa dukacita dan ungkapan belasungkawa, momen dan kenangan kru KRI Nanggala 402 sebelum kapal karam menjadi perhatian. Seperti pesan haru yang disampaikan oleh salah satu kru Nanggala-402 kali ini.

Viral video wawancara seorang kru KRI Nanggala-402 bernama Serda Setyo Wawan. Video itu merupakan rekaman Setyo Wawan dengan media TransTV pada 2019.

Dalam wawancara tersebut, Setyo Wawan Setyo mengungkap pesan yang sering disampaikannya kepada istri dan keluarga setiap kali bertugas. Dia menyinggung soal kematian dan doa kepada Sang Pencipta.

Baca Juga: Bendera Setengah Tiang untuk Belasungkawa 53 Prajurit Nanggala-402 Gugur

Setiap kali bertugas, Setyo Wawan meminta istrinya untuk bersikap pasrah.

"Di saat suamimu berangkat tugas melaksanakan operasi kapal selam, kamu anggap suamimu itu sudah mati," ungkapnya lewat video yang diunggah akun Instagram @infokomando.

Dia juga meminta kepada keluarga yang menantinya di rumah untuk senantiasa memanjatkan doa kepada Sang Pencipta agar ia diberikan keselamatan dalam bertugas.

Video lawas, Serda Setyo Wawan,  kru KRI Nanggala-402. [Istimewa]

"Berdoa saja sama Allah SWT supaya suamimu ini selalu diberikan keselamatan, kemudahan, kelancaran dimanapun berada," sambungnya.

Dalam wawancara tersebut, Setyo Wawan yang kala itu masih berpangkat Kopda juga menggambarkan situasi di dalam kapal selam yang cukup sempit.

Baca Juga: Suasana Kediaman Prajurit KRI Nanggala-402 di Tamansari Bogor

Dia bilang, selama berada di dalam kapal selam, para kru kapal tidak bisa berbaring karena tempat yang sempit.

"Kita tidur enggak bisa, kadang tidur pun harus duduk karena terbatas tempatnya. Lorongnya pun kecil, untuk dilewati dua orang saja harus bergantian," ungkapnya.

Setyo mengaku sempat merasa jenuh ketika awal-awal menjadi awal kapal selam. Sebab, luas kapal selam begitu kecil dan selalu bertemu dengan orang yan itu-itu saja.

"Ketemu lagi ketemu lagi. Tapi lama-lama ya jadi bercandaan, akhirnya malah membikin kekeluargaan itu menjadi lebih erat," tuturnya.

Tak kalah menyentuh, dia juga menyampaikan pesan khusus untuk sang ayah. Ia sudah berhasil melunasi janjinya menjadi prajurit Angkatan Laut.

"Bapak, saya sudah memenuhi janji saya. Sekarang saya sudah menjadi prajurit brevet Angkatan Laut," ujarnya.

Untuk diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak Rabu (21/4/2021) di , KRI Nanggala-402 dinyatakan subsank atau tenggelam, Sabtu (24/4/2021). Seluruh awak KRI Nanggala-402 meninggal dunia alias gugur.

Load More