Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Senin, 03 Mei 2021 | 12:17 WIB
Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (27/3).

SuaraKalbar.id - Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Denny Indrayana baru-baru ini membongkar harga sewa buzzer (pendengung).

Denny Indrayana mengaku pernah ditawari untuk menjadi seorang buzzer dengan upah fantastis mencapai miliaran rupiah pada saat Pilkada 2020.

“Saya ditawarin miliar rupiah. Paling murah yang menawarkan saya Rp 600 juta hanya untuk buzzer dengan orang cuma 20,” ungkapnya diskusi Demokrasi dalam Cengkeraman Oligarki, Minggu, 2 Mei 2021 seperti dikutip dari Terkini.id (jaringan Suara.com).

Politikus Demokrat tersebut lantas mengungkap harga sewa buzzer di Kalimantan Selatan (Kalsel) saat Pilkada menurut sepengetahuannya.

Baca Juga: SBY Diserang Usai Nanggala 402 Karam, Rachland: Buzzer Jokowi Tak Bermoral

Tak tanggung-tanggung, dia mengatakan, para buzzer bisa mendapat uang hingga Rp 800 juta untuk jasanya.

"Sebagai gambaran di 2015, Cagub ini mengeluarkan Rp 500 miliar. Ketua tim pemenangannya menyebut Rp 600 miliar, relasinya menyebut Rp 800 miliar,” kata Denny.

Adapun tujuan sewa buzzer saat Pilkada, kata Denny, yakni untuk memframing lawan hingga mengarah ke kampanye negatif bahkan kampanye hitam.

Menurut Denny Indrayana, adanya eksistensi buzzer hanya satu dari sekian tantangan yang dihadapinya selama ikut kontestasi pilkada Kalsel d.i mana ia mencalonkan diri sebagai calon gubernur.

Ada persoalan lain yang dianggap umum jelang Pilkada selain buzzer. Mulai dari pembagian sembako yang dikemas dengan zakat, takjil, ukuran paket yang lebih besar, hingga pembagian uang mendekati hari pemilihan.

Baca Juga: Lama Tak Dihina Warganet, Haikal Hassan Mengaku Rindu Diserang Buzzer

"Ada penggunaan RT digaji Rp 2,5 juta, kepala desa dan lurah digaji Rp 5 juta. Itu semua sudah menjadi rahasia umum,” pungkasnya.

Sekadar informasi, buzzer adalah orang atau sekelompok orang yang bergerak secara terorganisir di dunia maya, untuk menyuarakan satu pendapat yang sama dengan maksud mempengaruhi opini publik secara luas.

Para buzzer ini akan vokal jelang konstestasi untuk mendukung salah satu pihak.

Load More