SuaraKalbar.id - Kedatangan warga negara asing (WNA) dari China di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat menuai protes.
Terlebih lagi, dalam video yang beredar belum lama ini, mereka kedapatan berkeliaran saat malam hari di saat larangan mudik.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalbar, Manto menanggapi hal itu.
Manto menjelaskan WN China masuk Kalbar sudah sekira satu bulan lalu. Mereka datang untuk kepentingan PT Borneo Alumina Indonesia yang memenangkan tender pembangunan smelter.
Namun selepas menjalami karantina, mereka malah terciduk berkeliaran hingga disesalkan.
"Masa karantina mereka juga telah selesai dan harus segera bekerja. Tapi mereka berkeliaran, maka Pemkab Mempawah melakukan test PCR sebelum mereka berkerja," ujarnya seperti dikutip dari Suarakalbar.co.id (jaringan Suara.com),
Manto menerangkan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalbar tak mememiliki kewenangan izin dan menolak para pekerja asing dari luar masuk ke Kalbar.
"Perizinan mereka merupakan kewenangan pemerintah pusat. Tapi karena pemerintah pusat tidak memiliki aparat pengawas di daerah, maka kami berinisiatif untuk melakukan pengawasan terhadap pekerja asing tersebut," sambungnya.
Pihaknya, lanjut Manto, telah meminta supaya tidak ada lagi WNA masuk datang ke Kalimantan Barat.
Baca Juga: Pengamat: Gaduh Bipang Ambawang Cara Pengalihan Isu Kedatangan WN China
Pasalnya, saat ini masa pembatasan pergerakan orang dan ada larangan mudik pada saat ini.
Meski telah memenuhi persyaratan dari Kementerian Tenaga Kerja, ia heran sekitar 20 pekerja asal China bisa masuk ke Kalbar pada April 2021 beberapa waktu lalu.
“Saya pertegas, kewenangan untuk mengizinkan, ada di Pemerintah Pusat. Berarti Pemerintah Daerah tidak berwenang untuk mengizinkan ataupun menolak,” terangnya.
Hingga saat ini Satgas Covid-19 Mempawah telah melakukan swab PCR kepada 20 WNA asal China yang terdiri dari 2 perempuan 18 orang laki-laki.
“Hari ini, para WNA telah dilakukan test swab oleh emkab Mempawah. Saya belum tahu hasilnya. Saya tidak ingin mereka berkeliaran di pasar, karena akan memancing kecemburuan sosial, dan mencederai rasa keadilan masyarakat, yang saat ini dilarang mudik,” tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Sungai Brantas Mau Bebas Sampah Popok? Inovasi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Harapan Baru
-
Libur Panjang Maulid Nabi 2025? BRImo Solusi Liburanmu
-
BRI Beri Apresiasi, Direksi Kunjungi Nasabah di Berbagai Daerah pada Hari Pelanggan Nasional
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu
-
BRImo Tawarkan Voucher Spesial dari Ratusan Merchant Pilihan