SuaraKalbar.id - Perbedaan Kuntilanak dan Tiyanak, urban legend populer dari dua daerah berbeda. Kuntilanak versi urban legend Pontianak, Tiyanak dari Filipina.
Masyarakat Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara tidak asing lagi dengan kuntilanak. Bahkan, jadi urban legend atau mitos yang sering disangkutpautkan dengan misteri.
Saking termasyurnya, beberapa kali hantu ini diangkat menjadi film horor beberapa kali. Salah satu yang paling populer adalah Kuntilanak garapan Rizal Mantovani.
Lalu, dari mana kuntilanak dikenal?
Beberapa negara di Asia Tenggara menyebut kuntilanak dengan sebutan pontianak dan puntianak atau 'perempuan mati beranak'.
Namun, di samping itu, cerita mengenai hantu dengan ciri khas rambut panjang dan baju putih ini tidak bisa dilepaskan dari asal usul Pontianak.
Dikisahkan, Syarif Abdurrahman sering diganggu kuntilanak ketika ia menyusuri Sungai Kapuas.
Untuk menghalaunya, konon ia menembakkan meriam. Tempat jatuhnya meriam itu pun ia yakini sebagai tempat terbaik untuk mendirikan kasultanan.
Dalam cerita urban Indonesia, kuntilanak sering kali digambarkan sebagai wanita berbaju putih dengan rambut panjang menjuntai ke bawah. Suara tawanya menjadi ciri khas dan ditakuti oleh banyak orang.
Baca Juga: Terungkap, Mitos dan Fakta Rumah Bingung, Urban Legend di Tangsel
Selain kuntilanak, di negara Asia lain juga dikenal hantu urban legend yang disebut tiyanak. Menurut mitologi Filipina, tiyanak digambarkan sebagai bayi vampir.
Ia memiliki cakar dan juga taring yang tajam. Konon, dalam mencari mangsanya, tiyanak akan menangis di tengah hutan untuk menarik perhatian.
Mangsanya biasanya akan mencari sumber suara dan mendatanginya. Ketika ditemukan, tiyanak akan berwujud bayi manusia pada umumnya. Namun, tak berapa lama, ia akan berubah menjadi aslinya, bayi vampir.
Kisah tiyanak konon berasal dari masyarakat Mandaya di Mindanao yang meyakini tiyanak sebagai arwah anak-anak yang ibunya meninggal saat melahirkan. Bayi-bayi itu ditinggalkan tanpa ada yang merawat mereka, sehingga berubah menjadi vampir.
Namun, setelah kedatangan kolonial Spanyol, cerita ini berubah. Tiyanak dimitoskan sebagai perwujudan anak yang meninggal sebelum dibaptis.
Ia diyakini sebagai anak dari ibu yang penuh dosa karena melakukan aborsi. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari masuknya agama Kristen di sana.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Rumah Ludes Dijarah Massa, Harta Nafa Urbach Tembus Rp20 Miliar Tanpa Utang
Pilihan
-
Heboh 'Ojol Taruna' Temui Gibran, GoTo Bongkar Identitas Aslinya
-
Sri Mulyani Bebaskan PPN untuk Pembelian Kuda Kavaleri, Termasuk Sikat Kuku dan Kantong Kotorannya
-
Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru! Ini Profil dan Jejak Karier Zetro Leonardo Purba
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
-
Polemik Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, Aktivis Nilai Bentuk Kriminalisasi
Terkini
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu
-
BRImo Tawarkan Voucher Spesial dari Ratusan Merchant Pilihan
-
Program Sapi Merah Putih Dinilai akan Berkontribusi dalam Menciptakan Ketahanan Pangan
-
Dorong Green Finance, BRI Catat Capaian Besar Lewat Instrumen ESG Senilai Rp73,45 Triliun
-
IM3 Kenalkan SATSPAM di Pontianak, Fitur untuk Lawan Penipuan Digital