Disentil Mesti Ingatkan Orang Tua Jika Salah, Putri Aa Gym Balas Bijak

SuaraKalbar.id - Putri Aa Gym, Ghaida Tsurayya disentil warganet. Ia terseret usai perlakuan Aa Gym kepada Teh Ninih diungkap sang adik.

Gonjang-ganjing rumah tangg Aa Gym dan Teh Ninih belakangan memang mengemuka. Keduanya diketahui telah resmi bercerai kurang lebih setahun.

Unggahan Ghaida Tsurayya pun tak jadi sorotan warganet usai fakta itu terbongkar.

Pada Minggu (6/6/2021), wanita itu membagikan potret kamar bernuansa putih yang dihiasi bantal bertuliskan kutipan ayat Alqura, Q.S Ar.Ra'd ayat 28.

Baca Juga: Ria Ricis Dihujat Bikin Konten Ayah Meninggal, Raffi Ahmad Malu-Malu Ngutang

"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang," demikian kutipan tersebut.

Selang sehari, postingan tersebut rupanya ditanggapi oleh pengguna @darknight14 yang menasihati Ghaida untuk selalu ingat kepada Sang Pencipta.

Ia juga menyentil Ghaida supaya mengingatkan orang tua yang perbuatannya keliru.

"Oleh karena itu sudah seharusnya setiap hamba Allah selalu mengingat Allah SWT supaya bisa memikirkan setiap perbuatan yang akan dilakukan supaya tidak menimbulkan dosa apalagi terhadap rumah tangga. Dan sebagai seorang anak, berkewajiban mengingatkan orang tua di saat orang tua melakukan sebuah kesalahan, bukan justru mendiamkan," tulisnya.

Nasihat tersebut memancing atensi Ghaida Tsurayaa. Dia tak tersinggung dan justru mengucapkan terima kasih.

Baca Juga: Aa Gym Bantah Zalim ke Teh Ninih : Sok Tahu!

"Terimakasih sudah mengingatkan yaa..," balasnya.

Sebelumnya, adik Ghaida, Muhammad Ghaza Al Ghazali membagikan postingan yang mengejutkan publik.

Dia membongkar perlakuan buruk Aa Gym terhadap Teh Ninih selama membina rumah tangga.

Kata Ghaza, Aa Gym sering berkata kasar kepada Teh Ninih saat masih berstatus sebagai suami istri.

Kalimat kasar tersebut, lanjut Ghaza, kerap dilontarkan Aa Gym di berbagai situasi, bahkan di tempat umum sekalipun.

"Kamu musyrik. Kamu munafik. Kamu menuhankan makhluk. Inilah kalimat-kalimat pujian yang selalu kami dengar. Ya, selalu. Dikala makan di restoran. Berangkat sekolah. Berkumpul bersama. Bahkan mungkin, di setiap sudut bumi ini, hanya ada pengingat akan kalimat itu semua,” tulis Ghaza.