Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Selasa, 22 Juni 2021 | 15:48 WIB
Tugu Ale-Ale di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.(ketapangkab.go.id)

SuaraKalbar.id - Asal usul Ketapang dan fakta uniknya. Ketapang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Kalimantan Barat (Kalbar).

Kabupaten ini memiliki luas wilayah 31.240,74 kmĀ² dan berpenduduk sebesar 504.008 jiwa.  Ibu kota Ketapang ada di Kecamatan Delta Pawan atau biasa dikenal sebagai Ketapang.

Pada masa kolonial Belanda, sejak tahun 1936, Kabupaten Ketapang termasuk bagian dari Karesidenan Kalimantan Barat atau Residente Afdeling van Borneo. Saat itu, pusat pemerintahannya adalah Pontianak.

Ketapang pun dibagi menjadi tiga Onder Afdeling, yakni Sukadana di Sukadana, Matan Hilir di Ketapang, dan Matan Hulu di Nanga Tayap.

Baca Juga: Vaksinasi Corona Usia 18 Tahun ke Atas Siap Digelar di Kalbar, Cek Syaratnya

Tidak hanya itu, tiap Onder Afdeling pun masih dibagi menjadi Onder Distrik berikut.

  • Sukadana terdiri dari Onder Distrik Sukadana, Simpang Hilir dan Simpang Hulu
  • Matan Hilir terdiri dari Onder Distrik Matan Hilir dan Kendawangan
  • Matan Hulu terdiri dari Onder Distrik Sandai, Nanga Tayap, Tumbang Titi dan Marau
  • Masing-masing Onder Distrik dipimpin oleh seorang Asisten Wedana.

Afdeling Ketapang terdiri atas tiga kerajaan, yaitu:

  • Kerajaan Matan yang membawahi Onder Afdeling Matan Hilir dan Matan Hulu
  • Kerajaan Sukadana yang membawahi Onder Distrik Sukadana
  • Kerajaan Simpang yang membawahi Onder Distrik Simpang Hilir dan Simpang Hulu
Toko pernak-pernik Imlek di Ketapang, Kalbar sepi pembeli. (Suara.com/Ocsya Ade CP)

Masing-masing kerajaan dipimpin oleh seorang Panembahan. Sampai tahun 1942, wilayah-wilayah ini dipimpin oleh:

  • Kerajaan Matan oleh Gusti Muhammad Saunan dan sekarang dipimpin Raja PRK Haji Gusti Kamboja
  • Kerajaan Sukadana oleh Tengku Betung
  • Kerajaan Simpang oleh Gusti Mesir

Kemudian, pada masa pendudukan Jepang, pembagian wilayah Kabupaten Ketapang pun masih menggunakan sistem Afdeling. Namun, pemimpinnya diambil oleh Jepang. 

Tak berapa lama setelah Jepang hengkang dari Indonesia, tentara Belanda (NICA) pun menduduki daerah ini dan diambil alih.

Baca Juga: Soal Beda Data Kematian Covid-19, Ini Penjelasan Lengkap Kadinkes Kalbar

Statusnya sebagai Afdeling pun disempurnakan dengan Stard Blood 1948 No. 58 dengan pengakuan adanya Pemerintahan swapraja disatukan menjadi federasi.

Pada tahun 1956, Kabupaten Ketapang pun disahkan sebagai daerah otonom berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 1956 yang menetapkan status Kabupaten Ketapang sebagai bagian Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat yang dipimpin oleh seorang Bupati.

Kemudian, pada 2007 pun wilayah ini menjadi daerah pemekaran. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Kayong Utara di Provinsi Kalimantan Barat, sejak 26 Juni 2007, lima kecamatan di Kabupaten Ketapang pun dimekarkan menjadi kaupaten baru, Kabupaten Kayong Utara.

Itulah sejarah Ketapang.

Kontributor : Sekar Jati

Load More