Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 29 Juni 2021 | 08:46 WIB
BEM UI Kritik Jokowi 'The King of Lip Service'. (Instagram/@bemui_official)

SuaraKalbar.id - Istana buka suara soal Jokowi King of Lip Service. King of Lip Service disematkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia.

Jokowi King of Lip Service pun jadi sorotan publik setelah diunggah dalam akun @BEMUI_Official. Setelah itu, BEM UI dipanggil rektor mereka saat hari libur dan media perpesanan mereka pun diretas.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman enggan berkomentar banyak terkait hal tersebut.

Dia hanya mengunggah sebuah cuitan melalui media sosial Twitter yang menyatakan bahwa segala aktivitas kemahasiswaan menjadi tanggung jawab pimpinan Universitas Indonesia.

Baca Juga: Tak Cuma BEM UI, BEM UGM Duluan Sindir Jokowi: Bapak Presiden Orde "Paling" Baru

“Segala aktivitas kemahasiswaan di Universitas Indonesia termasuk BEM UI menjadi tanggungjawab Pimpinan Universitas Indonesia ~ #BungFADJROEL @univ_indonesia,” cuitnya dilansir Solopos.com melalui akun Twitter @fadjroel, Minggu kemarin.

Leon Alvinda Putra, Ketua BEM UI pemberi gelar Jokowi King of Lip Service

BEM Universitas Indonesia belakangan ini kembali jadi sorotan dan perhatian. Musababnya BEM UI menjuluki Jokowi sebagai King of Lip Service.

Julukan bernada sindiran itu mundul dalam postingan akun media sosial Badan Eksekutif Mahasiswa UI tersebut.

BEM UI mengkritik beberapa sikap Presiden Jokowi dalam berbagai kasus yang lain di mulut lain di aksi. Jokowi kerap obral janji manis saja.

Dalam cuitannya akun BEM UI menuliskan Jokowi in kerap ngobral janji manis kepada rakyat tapi faktanya tak sesuai dengan janji manisnya.

Baca Juga: BEM UI Kritik Pemerintah, Cholil Nafis: Nakal Sedikit Biarin Aja, Tanda Mahasiswa Cerdas

Semua mengindikasikan perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk ‘lip service’ semata.

“Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya,” tulis akun BEM UI tersebut pada 26 Juni 2021.

Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman (HO-Diskusi daring Indikator Politik Indonesia)

Respons warganet sih ada yang mendukung tapi ada lho yang mengkritik sikap BEM UI tersebut.

Yang mendukung berterima kasih karena telah mengkritik Presiden Jokowi, atas janji-jani manisnya yang banyak tak ditepati.

Sedangkan yang kontra, mencibir BEM UI, hei kenapa yang elo kritik cuma Presiden Jokowi saja. Parlemen nggak dikritik kenapa.

“Maaf yah, kenapa selalu presiden yang didemo? Kenapa DPR tidak pernah didemo? Bukankah pengesahan UU itu ada campur tangannya parlemen juga? Dan usulan revisi uu kpk itu dari parlemen?” balas akun @MMcdany.

Load More