SuaraKalbar.id - Arpan atau kerap disapa Pak Itam, adalah warga Desa Radak Kecamatan Terentang. Lelaki paruh baya baru saja pulang dari kebun sayur. Kulitnya yang gelap membuatnya identik dengan nama panggilan Pak Itam, bagi orang-orang di Desa Radak II, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya.
Dia adalah satu di antara sekian banyak orang Terentang yang punya rumah walet. Sepanjang jalan menuju Radak, rumah walet berdiri megah. Bak hotel menjulang tinggi. Untuk menuju Desa Radak II, bisa lewat jalur air menggunakan speed boat, naik dari pelabuhan Sungai Durian, Sungai Raya. Bisa juga lewat jalan darat, melalui penyeberangan Sukalanting.
Bagi Pak Itam, membangun rumah walet adalah investasi jangka panjang. Peluang usaha itu, kini terbuka lebar. Dia sendiri sudah membuktikan.
Dikutip dari InsidePontianak.com, jaringan SuaraKalbar.id, awalnya ia seorang pengusaha kayu ilegal. Namun bangkrut karena bos besar tertangkap. Harta benda habis dijual. Untuk bayar hutang. Selama menjalanai usaha kayu ilegal, Pak Itam sering tersangkut hukum. Sempat berkasus sampai ke Mabes Polri. Untung saja tak sampai dibui.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Batasi Aktivitas, Ruang Digital Jadi Panggung Industri Otomotif
"Kayu-kayu milik saya semuanya sudah disita aparat. Belum lagi ongkos mengurus kasus, saya bangkrut. Bahkan rumah dan tanah berbidang-bidang melayang," ucapnya ditemui di kediamannya.
Waktu terpuruk, dia bingung melanjutkan hidup. Semua usaha sudah dilego. Termasuk usaha toko pakaian, hingga satu unit rumah yang dia beli di Pontianak juga dijual. Sebagian uangnya dipakai untuk bertahan hidup dan biaya sekolah anak.
Saat itu, dia benar-benar jatuh. Kebingunan harus bangun usaha apa di tengah modal yang kian menipis. Untung, ia masih punya semangat. Terus bangkit. Ia coba lihat peluang. Ketika itu, di Desa Radak, orang-orang mulai bangun gedung walet.
Ia mulai melirik. Ikut mempelajarinya. Pak Itam tak mau gegabah. Sebab, tak jarang juga orang yang membangun gedung walet akhirnya gagal. Ia tak mau terpuruk kedua kali. Apalagi, usaha walet juga tergantung peruntungan.
"Tergantung hoki. Dari sekian banyak rumah walet yang dibangun di sini, tidak semuanya berhasil. Padahal, berdekatan dengan rumah walet orang lain yang sudah panen," katanya.
Baca Juga: Genre Otomotif, "F9" Menjadi Film Terbesar Hollywood Masa Pandemi Covid-19
Ia pun berpikir panjang. Menghitung segala kemungkinan. Setelah yakin, ia hitung uang sisa jual rumah. Rupanya masih ada sisa. Sisa uang itulah digunakan untuk membeli bahan-bahan bangunan.
Pelan-pelan, gedung walet dia bangun. Tak sampai lima bulan, gedung setinggi lebih dari 12 m berdiri. Namun belum sempurna. Peralatan pendukung untuk memanggil burung walet dipasang. Singkat cerita, gedung walet mulai diaktifkan dengan kondisi seadanya.
Tanda Keberuntungan
Setahun berlalu, Pak Itam belum menuai hasil. Tapi sudah ada tanda-tanda keberuntungan. Beberapa burung sudah masuk menginap. Di sirip-sirip sudah terlihat titik putih. Tanda burung walet mulai mau bersarang. Pak Itam terus bersabar.
Segala treatment dilakukan. Untuk memancing agar burung semakin banyak masuk di gedungnya. Tepat lima tahun, akhirnya penantian Pak Itam terjawab. Sarang walet sudah mulai banyak. Bahkan sudah bisa dipanen tiap bulan. Rata-rata, per bulan, Pak Itam bisa kumpulkan dua kg sarang walet.
Satu kg sarang walet, berjumlah sekitar 150 sarang, dengan bobot rata-rata 15 gr per sarang. Saat ini, harga sarang walet per kg sekira Rp11 hingga Rp12 juta. Artinya, dari usaha itu, Pak Itam bisa mendapatkan omset per bulan Rp22 hingga 24 juta.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Lihat Langsung Kerusakan Raja Ampat Akibat Tambang Nikel, Angela Gilsha Dikejar Kapal Tak Dikenal
-
Sembilan Orang Ditangkap Saat Angkut Jemaah Haji Ilegal
-
Daftar Lengkap Pinjol Ilegal Terbaru 2025, Ini Aplikasi Pinjaman yang Wajib Dihindari
-
Cara Cek Pinjol Legal dan Ilegal Lewat WhatsApp OJK, Jangan Sampai Terjebak!
-
Daftar Aplikasi Pinjol Ilegal yang Masih Ada di Play Store, Cek Perizinan Resmi OJK
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Penyerang Naturalisasi Timnas Indonesia Akhirnya ke Liga 1! Siap Bantu Tim Bersaing
-
Juara Liga Champions Minat Rekrut Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp243 M
-
4 Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan Layar AMOLED, Terbaik Juni 2025
-
Dikeroyok Negara Teluk, Timnas Indonesia Diprediksi Bisa Lolos dari Ronde Keempat
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
Terkini
-
Bocah 1 Tahun 11 Bulan yang Hilang di Singkawang Ditemukan Meninggal Dunia di Depan Masjid
-
Prabowo Naikkan Gaji Hakim hingga 280 Persen: Kalau Perlu Anggaran TNI dan Polri Saya Kurangi!
-
Karhutla Landa Rasau Jaya, Tim Gabungan Berjibaku Padamkan Api di Lahan Gambut
-
Pura-pura Menstruasi, Bocah 10 Tahun Selundupkan Sabu ke Lapas Pontianak Pakai Pembalut
-
KPK Lelang 81 Barang Sitaan Korupsi, Ini Syaratnya Kalau Mau Ikutan!