SuaraKalbar.id - Bos jalan tol Jusuf Hamka dikenal sebagai sosok dermawan. Di tengah pandemi, ia pun menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama.
Jusuf Hamka hibahkan tanah seluas 10 hektare miliknya untuk pemakaman jenazah Covid-19. Niat ini diutarakannya seusai membongkar dugaan kartel kremasi jenazah Covid-19 yang sempat viral.
Ada alasan tersendiri Jusuf Hamka hibahkan tanah miliknya. Ia mengaku, ini sebagai wujud sikap adil. Menurutnya, setelah membantu memudahkan proses kremasi, sudah saatnya menolong yang lain.
Pria yang akrab disapa Babah Alun itu mengatakan lokasi tanah yang bisa dijadikan pemakaman Covid-19 itu ada di Rorotan, Jakarta Utara,
"Saya bilang kan, saya harus adil, saudara-saudara kita umat Hindu, Kristen, Buddha, soal kremasi udah selesai," ujarnya seperti dikutip dari Terkini.id (jaringan Suara.com).
"Terus umat Islam dan umat lain yang mau dimakamkan, silakan pakai tanah saya," sambungnya.
Bantu Kremasi Jenazah Covid-19
Selaku pembina Yayasan Krematorium Cilincing, Jusuf Hamka mengajak warga untuk memerangi kartel kremasi. Melalui akun Instagram pribadinya, Jusuf Hamka mengaku mendapat kabar mengenai biaya kremasi jenazah yang dikenakan kepada warga mencapai Rp 20-50 juta, bahkan ada yang Rp 80 juta.
Karenanya, ia ingin membantu warga dengan menyediakan layanan kremasi dengan biaya terjangkau di krematorium yang dibinanya.
Baca Juga: 4 Fakta Cyndyana Lorens Adik Kriss Hatta Jadi Mualaf, Pernah Terseret Skandal Pramugari
"Saya perintahkan, mulai hari ini tanggal 19 Juli 2021 supaya menerima jenazah korban Covid-19 dengan biaya kremasi hanya Rp 7 juta," kata dia dalam video yang diunggah, Senin (19/7/2021).
"Karena kartel-kartel sudah tidak manusiawi. Sudah memerasa saudara-saudara kita sampai harga Rp 80 juta," sambungnya.
Tak cukup sampai di situ, Jusuf Hamka juga akan mengupayakan kremasi jenazah Covid-19 gratis bagi keluarga tak mampu dengan syarat yang diajukan
Mengutip Suara.com, Jusuf Hamka merupakan pria keturunan Tionghoa yang lahir di Samarinda 63 tahun lalu. Ia dikenal sebagai sosok mualaf dan dermawan.
Ia menjadi mualaf setelah bertemu dengan Ulama Abdul Malik Karim Amrullah atau yang dikenal Buya Hamka tahun 1981.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Harga Cabai Rawit di Sambas Makin Pedas, Pasokan Menipis Jadi Penyebab Utama
-
Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
-
4 Sunscreen Remaja Terbaik, Aman dan Ramah Uang Jajan
-
BGN Lakukan Penanganan Penuh Terkait Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01
-
BGN Ingatkan Mitra Yayasan Peduli Sekolah Penerima Manfaat