Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 20 September 2021 | 12:50 WIB
Teroris MIT Ali Kalora menyerang warga di Sigi, Sulawesi Tengah. (Dok.Ist & Dok. Polisi)

SuaraKalbar.id - Profil Ali Kalora, sepak terjang teroris Mujahidin Indonesia Timur di Sulawesi Tengah. Kini Ali Kolara tewas ditembak mati. Sosok Ali Kalora dikabarkan sudah diburu aparat sejak lama karena merupakan pentolan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Ali Kalora bersembunyi di hutan di sekitar Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Ali Kalora disebut-sebut sebagai petinggi kelompok militan Islam yang berbasis di Poso, Sulawesi Tengah. Ali Kalora menggantikan Santoso alias Abu Wardah yang tewas dalam penyergapan aparat keamanan 2016 lalu.

Ali Kalora dinilai berbeda jauh dengan bekas pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso, yang tewas dalam baku tembak dengan TNI-Polisi.

Teroris MIT Ali Kalora menyerang warga di Sigi, Sulawesi Tengah. [dokumentasi polisi]

Bukan Figur Kombatan

Baca Juga: Siapa Ali Kalora? Pentolan Teroris yang Tewas dalam Baku Tembak di Sulawesi

Ali Kalora disebut-sebut bukan figur kombatan dan tidak memiliki pengaruh kuat seperti Santosa sehingga tidak bisa merekrut anggota baru.

Aparat menyebut Ali Kalora tidak memiliki keahlian apapun, serta kemampuan gerilyanya terbatas. Hal itu bisa terjadi karena dia belum pernah ke medan konflik.

Kehidupan Pribadi Ali Kalora

Siapa Ali Kalora, bisa kita lihat juga di kehidupan pribadinya. Ali Kalora memiliki nama lahir sebagai Ali Ahmad. Dia lahir pada 30 Mei 1981 dan tewas pada 18 September 2021 dalam baku tembak dengan aparat.

Dia lahir di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso. Dia memiliki seorang istri bernama Tini Susanti Kaduka, alias Umi Farel. Nama "Kalora" pada namanya diambil dari desa tempatnya dilahirkan, sehingga nama Ali Kalora sering kali digunakan di media massa.

Baca Juga: Ali Kalora Tewas Tertembak, Ini Sejarah Mujahidin Indonesia Timur

Keterlibatan dengan Terorisme

Ali Kalora adalah pengikut Santoso di kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Faktor kedekatannya dengan Santoso dan kemampuannya dalam mengenal medan gerilya membuat ia diangkat menjadi pemimpin.

Perburuan Ali Kalora

Operasi Tinombala sebagai operasi perburuan terorisme terus dilakukan untuk menetralisir dan menangkal ideologi radikal pro-kekerasan di Poso.

Kecuali jika sisa pengikut Santoso yang lain menyerahkan diri kepada pihak berwajib secara baik-baik, sehingga permasalahan konflik di Poso bisa diselesaikan secara bertahap dan lebih aman tanpa baku tembak.

Demikian informasi singkat yang semoga bisa menjawab pertanyaan siapa Ali Kalora sebenarnya.

(Mutaya Saroh)

Load More