"Guru-guru memberitahu saya bahwa dalam sebuah kelas berisi 40 pelajar, hanya ada 10 hingga 12 yang menghadiri kelas online," paparnya.
Saat Bharti sedang memikirkan solusi agar para murid bisa tetap belajar, dia menerima kabar menyedihkan dari salah satu keluarga muridnya.
"Salah satu murid saya berkata dia tidak bisa membeli ponsel pintar karena dia baru saja kehilangan ayahnya lima hari lalu."
Siswa itu bernama Rohan Kumar.
Baca Juga: Banyak Masyarakat Indonesia Incar Beli Apartemen di Australia Selama Pandem, Ini Alasannya
Ayah Rohan bekerja sebagai satpam saat pandemi walau bahaya Covid mengintai karena dia adalah tulang punggung keluarga. Belakangan dia terpapar Covid lalu meninggal dunia.
Ayah Rohan merupakan seorang di antara lebih dari 443.000 jiwa di India yang meninggal akibat Covid, walau sejumlah kajian memperkirakan jumlah kematian lebih banyak dari angka itu, khususnya saat gelombang kedua pada pertengahan tahun ini banyak kematian yang tidak dilaporkan.
"Saya tidak bisa tidur semalaman," ujar Bharti.
"Saya berpikir: 'Bagaimana ibu Rohan bisa menafkahi keluarganya?' Saya lantas mengumpulkan sembako, seperti beras, rempah, minyak goreng kemudian memberinya kepada mereka."
Rohan tinggal di sebuah rumah kecil dengan dua kamar tidur bersama ibu dan adiknya. Bharti paham bahwa penting bagi Rohan untuk melanjutkan pendidikannya, walau keluarganya diterpa kesulitan.
Baca Juga: Angka Imunisasi Anak Masih Rendah Selama Pandemi Covid-19
"Keesokan harinya saya membeli ponsel baru seharga US$110 (Rp1,5 juta) dan memberikannya kepada Rohan. Dia sangat gembira."
Alhasil Rohan bisa belajar daring dengan menggunakan ponsel baru yang dibeli Bharti. Namun, ini hanyalah permulaan.
Kesulitan ekonomi
Selain Rohan, banyak murid lainnya kesusahan karena bisnis orang tua mereka gulung tikar dan ada pula yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi.
"Para pelajar kami memberitahu kami bahwa keluarga mereka tidak mamou membeli makanan. Tidak mungkin mereka sanggup membeli ponsel pintar."
Bharti meminta guru-guru untuk membuat daftar pelajar yang perlu bantuan. Dia juga menggunakan media sosial serta meminta bantuan kepada teman dan sanak saudaranya untuk membeli tipe ponsel yang sama untuk dibagikan kepada murid-muridnya.
Berita Terkait
-
Skandal Raffi Ahmad Sang Utusan Khusus Presiden: Digugat ke Pengadilan saat Pandemi Covid-19
-
Kemendikdasmen Gandeng Skolla Hadirkan Pengalaman AI dan Metaverse di Belajar Online
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
Terkini
-
Surat Perjalanan Istri Menteri UMKM Tuai Sorotan, Maman Abdurrahman Beri Penjelasan ke KPK
-
Pemutihan Pajak Kendaraan di Kalbar Dimulai: Bebas Denda, Diskon Hingga 50%!
-
BRI Komitmen untuk Perkuat Kontribusi terhadap SDGs dengan Berbagai Pencapaian
-
Tangguh Hadapi Persaingan, UMKM Kuliner Binaan BRI Ekspansi ke Pasar Internasional
-
Gandeng CIC Untan, Aston Pontianak Gelar 'Fun Chem 2025', Liburan Seru dan Edukatif untuk Anak-anak